Tampilkan postingan dengan label RHK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RHK. Tampilkan semua postingan

Renungan Keluarga Kejadian 6:17-18, Iman yang Menyelamatkan Seisi Rumah

Maret 13, 2022

Ilustrasi gambar keluarga


Gmimbetel Pintukota Ada pribahasa mengatakan, ikan di laut tidak menjadi asin dan ikan di danau tidak menjadi tawar, artinya tidak terpengaruh dengan keadaan di sekitarnya.

Begitu pula dengan kehidupan Nuh yang tidak terpengaruh dengan kejahatan dunia masa itu, dan tidak hanyut dalam derasnya arus hidup di zaman itu. 

Sehingga Nuh adalah satu-satunya orang yang dibenarkan oleh Allah di tengah lingkungannya yang jahat. Sebab ia hidup bergaul akrab dengan Allah, artinya iman Nuh terpelihara dengan baik di tengah situasi dunia yang jahat.

Dalam hal iman, kita memang harus belajar dari Nuh bahwa melalui ketaatan dan kesetiaannya kepada Tuhan, ia dapat bergaul akrab dengan Tuhan dan akhirnya karena iman maka keselamatan berlaku bagi dirinya, isteri dan anak-anak serta menantu-menantunya. 


Jadi benarlah apa kata orang bahwa kepala keluarga disebut imam dalam keluarga; artinya kehidupan dan iman kepala keluarga menjadi contoh kehidupan keluarga yang baik, dan keikut-sertaan anggota keluarga terhadap iman kepala keluarga akan menyelamatkan seisi rumah. Begitulah kehidupan yang Nuh teladankan kepada keluarganya.

Sebagai keluarga kristen lebih khusus suami/ayah, kita diajak untuk belajar dari kehidupan iman Nuh, sehingga ketika kita berada dalam situasi dunia masa kini yang penuh tantangan, godaan dan cobaan, iman tetap terpelihara untuk selalu setia dan taat kepada Allah. Amin.

Doa: Terima kasih ya Tuhan, untuk firman-Mu dihari ini. Semoga firman ini menguatkan kami agar kami dapat terus hidup seturut dengan kehendak-Mu. Amin.

Renungan Keluarga Gmim

Renungan Harian Keluarga: Kasih yang Mengubahkan 1 Korintus 13 : 1-7

September 22, 2021

 

ilustrasi gambar editing gmimbetel

Hidup adalah anugerah Tuhan untuk dinikmati dalam dunia bersama orang lain sebagai sesama ciptaan. Menikmati hidup tidak sekedar mengasihi diri sendiri, dengan merawat dan menjaga tubuh agar tetap sehat dan tidak mengalami gangguan.

Tetapi juga perlu memberi perhatian kasih kepada orang lain di sekitar kita. Sebab kita adalah mahluk sosial, yang harus bersosialisasi, berkomunikasi, berelasi dengan orang lain, karena kita sama-sama saling membutuhkan.

Baca Juga : Bersama Yesus Wabah Apapun itu Pasti di Kalahkan

Sebagai ciptaan Tuhan yang termulia, dilengkapi-Nya kita dengan unsur hati dan pikiran kasih, supaya kita boleh mengasihi orang lain. 

Ingat perintah utama yakni mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi. Perintah kedua mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri (lih. Mat 22:37-40). Kedua perintah Yesus ini jangan dilupakan apalagi diabaikan.

Menurut rasul Paulus, walaupun ia hidup dan mendapatkan kelimpahan anugerah hikmat sehingga ia dapat berbahasa malaikat, 

karunia untuk bernubuat, mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan, juga memiliki iman yang sempurna, bahkan mampu membagi dan bersedia tubuhnya untuk dibakar, tetapi jika ia tidak mempunyai Kasih,

ia sama sekali tidak berguna, tidak ada faedahnya, tidak ada artinya hidup itu. Jadi kasih itu harus menjadi bagian hidup orang percaya. 

Kasih itu harus jadi kebutuhan, sekaligus menjadi pegangan hidup yang mengatur pola pikir, pola ucap dan pola tindak.

Jika semua manusia melakukan itu, maka hidup itu akan bahagia. Sebagai keluarga kristen, mari kita wujudkan kasih itu dalam kehidupan sehari-hari dengan saling memperhatikan, saling terbuka, selalu berkomunikasi dan rutin beribadah bersama. Amin.

Tuhan menganugerahkan kasih sempurna untuk diaktakan dalam realitas hidup setiap hari. Kita harus berusaha melakukan kasih yang utuh itu kepada orang lain, walaupun mungkin menurut ukuran pikiran kita sukar.

Kita tahu bagaimana harus bersabar, tetapi terkadang kita tidak sabaran. 

Kita tahu bagaimana harus bermurah hati, tapi kenyataannya kita kikir, pelit. Yesus berkata: berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Kasih itu tidak cemburu buta tanpa alasan rasional. Tidak cemburu dengan kelebihan orang lain. Kasih itu tidak angkuh/arogan, tetapi dalam kenyataan ada banyak orang yang angkuh dan sombong. 

Biasanya orang yang sombong sulit mendapatkan teman. Apabila kita memiliki banyak harta, jangan sombongkan itu, karena kekayaan milik Tuhan.

Menurut Paulus, kasih tidak melakukan yang tidak sopan artinya kalau seorang hidup menurut kasih ia harus santun dalam berbicara dan bertindak. Santun dalam melayani, berkomunikasi, berorganisasi dan lain-lain.

Begitu juga kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tetapi mengingat orang lain. Kasih juga tidak pemarah, tidak membuat orang marah, tidak pendendam, tidak menyimpan kesalahan orang lain, 

tetapi terbuka dan siap membuka diri untuk menyatakan apa yang sebenarnya. Artinya kalau seseorang melakukan kesalahan, ia pasti menegor dengan kasih untuk diperbaiki.

Seseorang yang hidup dalam kasih, sangat menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan itulah sebabnya ia tidak bersukacita karena ketidakadilan. Ia tidak suka pada perbuatan yang tidak adil terhadap sesama. Ia tidak suka keadilan itu ditutupi dan diputarbalikkan.

Sebagai keluarga kristen, jadikan kasih sebagai patokan/pedoman hidup dan wujudkanlah itu secara utuh, tidak pura-pura, 

tapi ikhlas sebagaimana storge (kasih keluarga) dan dicerminkan dalam hidup, sehingga orang lain melihat bahwa kita punya kualitas/integritas hidup yang ber-makna. Amin.

Kasih yang sungguh dan ikhlas menutupi segala sesuatu, artinya segala perbuatan yang jahat harus ditutupi dengan perbuatan yang baik seperti dalam Roma 12:17,21 jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.

Lakukanlah apa yang baik,… kalahkan kejahatan dengan kebaikan. Juga Gal 6:9 jangan jemu-jemu berbuat apa yang baik. Kasih lebih berinisiatif memperbaiki secara diam-diam suatu kesalahan daripada mempertontonkan pada publik. 

Kasih sangat percaya pada segala sesuatu yang baik dan positif agar dapat dinikmati secara bersama dalam satu komunitas. Kasih sangat percaya pada segala sesuatu yang merupakan otoritas Tuhan.

Kasih sangat percaya bahwa orang percaya akan melakukan sesuai kepercayaannya. Kasih sangat berharap pada segala sesuatu yang baik yang dapat dilakukan oleh setiap orang, tetapi juga kasih itu sabar menanggung segala kehinaan, penderitaan, pergumulan dan persoalan yang terjadi. 

Sebagaimana Yesus sangat sabar menghadapi segala sengsara dan derita, begitu juga menurut Paulus, kasih itu mampu menghadapi segala sesuatu yang sudah terjadi dan yang dapat terjadi dalam berbagai keadaan. 

Artinya harus mampu mengatasi dan mengantisipasi setiap gejala yang timbul dalam persekutuan, pelayanan juga dalam bermasyarakat.

Sebagai keluarga GMIM marilah kita tiru teladan Kasih Kristus dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari walaupun sulit dan berat.

Baca Juga: Mari Ikutlah Aku Menjadi Penjala Manusia

Harus mampu memberi pengampunan, mampu memberi bantuan, mampu menunjukkan jalan benar kepada yang tersesat, mampu menghadirkan syalom dalam keluarga, agar Tuhan dimuliakan.

Yakin bahwa, kita yang mau melaksanakan kasih yang sungguh terhadap sesama, jangan takut dan kuatir, jangan mengharapkan imbalan, tetapi Yesus Kristus sumber Kasih itu akan memampukan kita. Amin.


RHK Rabu 15 April 2020 Matius 28 :5-6 "Mencari Yesus"

April 14, 2020

Maria Magdalena dan Maria yang lainnya ketika pergi ke kubur Yesus, tidak berpikir akan bertemu dengan Yesus yang sudah bangkit.Mereka ke sana menengok jenazah Yesus dan bermaksud merempah-rempahi-Nya. Namun, mereka sangat terkejut ketika malaikat Tuhan datang dan menggulingkan batu di kubur Yesus yang disertai dengan gempa bumi yang hebat.

Malaikat tahu bahwa mereka mencari Yesus. Tapi malaikat mengingat bahwa yang mereka cari, bukanlah jenazah atau jasat atau Yesus yang mati. Tapi Yesus yang hidup. Sebab Dia sudah bangkit.

Demikian firman Tuhan hari ini. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. (ay 5)

Malaikat Tuhan menegaskan bahwa Yesus yang dicari oleh perempuan-perempuan ini, tidak mati lagi. Tapi hidup. Dia telah bangkit dan kebangkitan-Nya telah menghidupkan, menyelamatkan dan memenangkan manusia.

Kehidupan dan kebangkitan Yesus, bukanlah untuk hidup-Nya semata. Tapi terutama untuk kita orang berdosa yang telah diselamatkan dan dimenangkan-Nya.

Sahabat Kristus, seperti perempuan-perempuan dalam firman Tuhan ini, kita juga mencari-cari Yesus yang hidup. Dia adalah Sumber segala sumber kehidupan kita. Dialah penyelamat dan penolong seluruh umat manusia.

Hanya Dia, Tuhan Yesus, satu-satunya Jalan menuju Bapa di sorga. Hanya Dia satu-satunya Jalan ketika kita tidak menemukan lagi jalan untuk hidup. Hanya Dia satu-satunya Penolong yang dapat menolong dan mengangkat kita dari lembah kekelaman. Termasuk kesesakan hidup akibat virus Corpna atau Covid 19.

Carilah Tuhan Yesus. Temuilah Dia. Dia pasti menemui kita. Sebab Dia hidup. Dialah yang dapat membebaskan kita dari cengkeraman wabah pandemi Covid 19 ini.

Jika kita terus mencari Yesus dalam ketulusan dan ketaatan, maka apa saja yang kita minta pasti diberikan-Nya. Carilah dan temuilah Dia, selagi Dia berkenan dicari.

Ketoklah pintu, maka Dia akan membukakan pintu dan menolong kita. Namun hendaklah, sebelum kita meminta, kita terlebih dahulu melakukan permintaan-Nya, yakni bertobat dan berbalik pada-Nya.

Jangan hanya menuntut kepada Tuhan, tapi haruslah menurut dulu pada kehendak-Nya. Sebab Kristus maha pengasih, Dia tahu apa yang terbaik bagi kita. Dia pasti mengabulkan segala yang kita pinta, jika kita terus setia mencari Dia dan menuruti perintah-Nya.

Sebagai keluarga Kristen, marilah kita terus mencari Yesus. Sebab Dia hidup, maka Dia sediakan hari esok yang cerah bagi kita dan kita akan melewati derita Covid 19 dengan selamat sejahtera dari-Nya.

Serahkanlah segala kuatirmu kepada-Nya, Dia pasti menjawab dan mengabulkan segala permohonan kita, sesuai cara, waktu dan kehendak kasih-Nya yang ajaib. Amin

Doa:Tuhan Yesus, kasihanilah kami yang terus mencari Engkau. Bebaskanlah kami dari Covid 19 dan jadilah kehendak-Mu. Amin

Syalom.
Selamat bersyukur atas nafas dan kehidupan baru di hari ini. Syukurilah dengan terus hidup tekun mencari Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus mata rantai virus Corona diputuskan! Indonesia bisa! Ayo lawan virus corona dengan iman dan imun. Jang pi mana-mana. Di rumah jo. Keep social n physical distancing, Sukseskan Sensus Penduduk on line. Ayo mencatat Indonesia di sensus.bps.go.id

God bless n protect Indonesia forever Semangat terus mengabdi n melayani. Tuhan Yesus memberkati slalu bersama keluarga. Amin

Renungan Amos 5 :14-17

Oktober 10, 2018

Firman Tuhan yang datang melalui Nabi Amos mengingatkan bangsa Israel yang mengabaikan perintah Tuhan dengan melakukan berbagai kejahatan.Amos adalah seorang Nabi yang berprofesi sebagai seorang peternak dan juga sebagai pemungut buah ara hutan yang dipanggil dan dipakai Tuhan Allah menyampaikan Firman Tuhan bagi umat Israel.

Amos menyaksikan bahwa Israel telah gagal mempraktekan keadilan bagi sesama bangsanya mereka mempunyai gaya hidup yang mewah,berpesta pora dan celakanya kekayaan yang mereka peroleh dan kehidupan yang berfoya-foya adalah bersumber dari hasil penindasan pada mereka yang miskin dan lemah.

atas perilaku orang Israel dan gaya hidup mereka penghukuman Tuhan sepertinya tidak bisa di hindari.umat Israel harus menanggung hukuman Tuhan atas segala perbuatan mereka yang tidak adil.penghukuman Tuhan akan terjadi seiring dengan kejahatan dan kebobrokan(rusak) moral orang Israel yang tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan keadilan.Tuhan yang memanggil dan mengutus Amos adalah Tuhan yang tidak diam saat umatnya terutama mereka yang miskin dan lemah di perlakukan denga tidak adil.




Tuhan memakai Amos untuk menyampaikan keprihatinanNYA agar supaya keadilan dalam kehidupan bersama terus di dengar dan dinyatakan.berkaca dari Amos 5:14-17 biarlah kehidupan kita dan keluarga kita menjadi teladan terhadap praktek keadilan sebagai manifestasi(penerapan Iman) yang sungguh kepada DIA pemilik hidup ini bahkan jemaat dan di tengah-tengah masyarakat sehingga demikian Tuhan Allah semesta alam akan menyertai dan memberkati dimanapun kita pergi dan berada.

kita akan segera memasuki minggu-minggu sengsara Yesus Kristus yang pertama tentunya perlu diingat dan disadari bahwa pentingnya menjaga kekudusan hidup bukan hanya terletak pada sejauhmana keaktifan kita dalam setiap persekutuan ibadah tapi juga seberapa besar respon kita terhadap pengorbanan seorang murid yang juga sebagai hamba (Yesus Kristus) untuk mempraktekan sikap hidup yang baik dan benar di tengah persekutuan,yang bersaksi, melayani dan memuliakan DIA.Amin Oleh:Pnt.M Sondak Malumbot.SH

Renungan Harian Keluarga 25-31 Maret 2018 Matius 26 : 47-56

Maret 21, 2018




Minggu, 25 Maret 2018

Matius,26:47

Tema : Akibat Persengkongkolan, Kehilangan Kasih

Dengan memperhatikan kehidupan orang Kristen pada masa kini sering terjadi ketidak cocokkan antar sesama manusia dan suka menang sendiri dengan mengabaikan kehidupan bersama.hidup ini sangat berarti ketika sebagai satu persekutuan gereja dapat melakukan yang baik.tidak mengkambing hitamkan sorang teman dengan maksud melepaskan tanggung jawab.ironisnya masih ada orang Kristen menggunakan cara kekerasan untuk mencapai suatu tujuan.

Yudas yang adalah salah seorang dari kedua belas murid telah melakukan hal yang jahat yaitu memakai kekuatan manusia dengan melibatkan serombongan besar orang serta lengkap dengan alat kekerasan yaitu pedang dan pentung

.Pedang sebuah alat perang untuk militer sedang pentung sebagai alat pemukul yang terbuat dari kayu.Yudas dan serombongan besar orang telah di suruh imam-imam kepala dan tua-tua yahudi .mereka merasa tersaingi dengan karya dan pelayanan Yesus yang membawa keselamatan.

Marilah sebagai keluarga Kristen khususnya orang tua hendaknya mendidik anak dengan cara yang sesuai dengan firman Tuhan yaitu KASIH.memang ada saj orang tua yang masih menggunakan kekerasan dalam rumah tangga dengan memukul dengan tangan atau dengan alat yang dapat menyakitkan hati anak sehingga kehilangan kasih.Cinta kasih dalam keluarga baik sebagai suami istri dan anak hendaknya terwujud dalam kedamian dan sukacita.Amin

Senin, 26 Maret 2018

Matius 26;48-49

Tema: Ciuman Penghianatan

Dalam pergaulan sehari-hari, ada orang yang bertemu dengan teman langsung berjabatan tangan sekaligus saling mencium pipi kiri dan kanan.juga ada teman yang semula akrab namun di kemudian hari menjadi musuh dalam selimut.sering juga kita mendengar ada orang dalam satu organisasi “baku cungkel”yang mengakibatkan kerugian bagi sesame teman.

Dalam bacaan kita hari ini memberi penjelasan bahwa Yudas menyerahkan Yesus dengan mengatakan “orang yangakan kucium itulah Dia, tangkaplah Dia”.teganya Yudas berhianat hanya karena hawa nafsu dunia.ia menjual Tuhan Yesus dengan harga 30 keping perak.agar supaya tidak salah tangkap ada tanda yang mengikutinya yaitu mencium

walaupun tidak tulus.memang menurut kebiasaan yahudi mencium orang yang sudah lama bersahabat adalah soal yang biasa.bahkan Yudas memberi salam kemunafikan yaitu”Salam Rabi”sebutan penghormatan kepada guru, pada saat dia mencium yesus.

Sebagai keluarga Kristen dan anggota jemaat,ada teman yang sudah lama saling percaya satu dengan yang lain namun ketika kepercayaan itu di langgar maka dengan cepat temannya langsung “menghakimi”yaitu dengan mengatakan “ngana rupa yudas”.juga di kalangan orang Kristen tidak mau memberi nama kepada anaknya dengan nama Yudas
marilah kita sebagai keluarga Kristen tetap mempertahankan iman percaya kepada Yesus Kristussekalipun mengalami pergumulan dan permasalahan dalam keluarga.kita boleh “mencium Yesus” dengan Iman,tulus dan penuh cinta kasih bukan dengan kemunafikan.Amin

Selasa, 27 Maret 2018

Matius 26:50-52

Tema:Ketulusan Menjumpai Yesus

Ada peribahasa “ada udang di balik batu” yang berarti di balik tindakan manusia ada maksud yang tersembunyi.bagi orang Kristen “menjumpai Yesus” dalam ketulusan tanpa ada maksud tertentu, sebagai wujud sikap yang memuliakan Tuhan.sebab dewasa ini banyak persekutuan karismatik memperjual-belikkan “mujizat” untuk tujuan mencari domba dari gereja lain supaya gereja tersebut menjadi kaya bahkan cenderung sombong rohani.
Dalam bacaan renungan hari ini Yesus menyapa yudas dengan sebutan “hai teman”suatu ungkapan bahwa Yesus tahu ia adalah seorang muridNYA.maksud kedatangan serombongan orang tersebut memang untuk menangkap Yesus

.Yesus tidak melakukan perlawanan tapi Yesus menyayangkan mengapa Yudas melakukan ini.dalam situasi yang tidak kondusif ada seorang dari mereka bersama Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus

telinganya.suatu perbuatan yang cela dengan tidak mempertimbangkan untung ruginya.Yesus tidak bersaksi berlebihan.tapi ia mengatakan , masukkan pedang itu kembali kesarungnya,sebab barang siapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang.

Keluarga Kristen, jangan kepercayaan dan tanggung jawab yang sudah di berikan oleh Tuhan melalui gerejanya sebagai anggota jemaat dan pelayan khusus yang baru bertugas menyia-nyiakan
kepercayaan yang di berikan.permasalahan dalam keluarga dan jemaat tidak boleh meretakkan hubungan yang baik sebagai teman dalam pelayanan.Keselamatan sudah tersedia dalam Yesus Kristus dan kita tetap mengerjakan terus keselamatan itu.Amin

Rabu, 28 Maret 2018

Matius 26:53

Tema : Kerelaan Yesus Mengerjakan Rancangan Allah

Ada orang tidak lagi meletakkan kehidupannya dalam kuasa Tuhan.mereka menganggap Tuhan tidak berbuat apa-apa dalam hidup merek.bahkan tidak jarang kita temui ada anggota jemaat yang tidak mengindahkan lagi persekutuan ibadah

.hal ini terjadi karena kurang memahami arti dan makna ibadah yang di atur oleh gereja.walaupun ada saat-saat tertentu seperti hari-hari raya gerejawi mereka datang berbondong-bondong untuk beribadah.

Dalam bacaan hari ini sebenarnya Yesus dapat saj menghalau Yudas dan segerombolan orang banyak yang menangkap Yesus sehingga Yesus berkata: kau sangka, bahwa aku tidak dapat berseru kepada BapakKU, supaya ia segerah mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu aku? Hal ini tidak di lakukan

Yesus karena sebelumnya ia telah memberitahu kepada murid-murid Yesus bahwa anak manusia di serahkan untuk di salibkan (band.Mat.20;17-19). Kuasa Allah dalam Yesus Nampak juga pada saat kebangkitannya dari antara orang mati.

Kita sering menyaksikan kuasa Tuhan padahal Tuhan Yesus dapat berbuat menurut kuasaNYA.Yesus tidak berjanji permohonan kita langsung di jawab tetapi ada waktu Tuhan untuk

mengerjakannya.Karena itu marilah kita sebagai keluarga GMIM untuk tetap setia pada Tuhan,jangan berhianat kepada Yesus dan kepada GerejaNYA.Amin


Kamis, 29 Maret 2018

Matius, 26:54

Tema:Firman Tuhan Pasti di Genapi

Kita merasa senag apabila Doa kita di jawab oleh Tuhan tetapi juga tetap kita bersyukur apabila doa kita belum di jawab oleh Tuhan.tapi satu hal yang pasti bahwa Allah di dalam Yesus Kristus tetap beserta kita.Tuhan pasti menggenapi janjiNYA,

manusialah yang sering salah mengerti akan janji Tuhan, manusia ingin langsung janji itu segera terwujud padahal membutuhkan proses panjang .dalam Matius 26:54 mengatakan…akan di genapi yang tertulis dalam kitab suci apa yang sudah di nubuatkan dalam perjanjian lama pasti di genapi oleh Yesus Kristus.(Band. Yesaya 9:1-5) bahkan tanpa campur tangan manusia,

janji ALLAH pasti di genapi.Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri karena Allah di dalam Yesus Kristus terlebih dahulu menyelamatkan manusia.walaupun ada saat manusia tidak setia pada janjinya.

Sebagai keluarga Kristen, marilah kita rajin membaca firman Tuhan serta menjadi pelaku Firman Tuhan.Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia. Kita melakukan ini karena kitab suci memberikan petunjuk dan pedoman apa yang harus di lakukan oleh keluarga Kristen.Amin

Jumat, 30 Maret 2018

Matius 26:55

Tema: Kuasa Kristus Menghliangkan Kebencian

Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian dan pertengkaran sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak di inginkan.salah paham masih saja terjadi di kalangan orang Kristen dan dalam persekutuan jemaat.Tidak memahami terlebih dahulu duduk persoalan langsung di tanggapi dengan da negatif

.Persahabatan yang terjalin selama ini sering terjadi pudar oleh karena masalah sepele.
Berteman hanya karena ada kepentingan sesaat dan tidak memikirkan untuk jangka panjang apalagi dalam gereja yang adalah persekutuan oran-orang percaya tapi sangat mudah untuk saling membenci.

Yesus meluruskan siapakah Dia sebenarnya “Yesus berkata kepada orang banyak:”sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung.sebenarnya mereka tidak perlu datang dengn alat tersebut karena Yesus di tangkap tidak mengadakan perlawanan
Mereka hanya berpikir jangan-jangan Yesus menggunakan KuasaNYA supaya mereka dapat menangkis dengan pedang dan pentung.Yesus memberi pengertian bahwa ia telah memperlihatkan yang baik karena mereka tahu tiap-tiap hari Yesus duduk mengajar di Bait Allah.

Sebagai warga gereja dan keluarga Kristen, marilah kita memahami dengan benar bahwa Yesus datang kedunia ini untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa.kita tidak boleh mengabaikan ibadah dalam bait Allah yang kita sebut gereja.memang gereja bukanlah gedungnya tetapi gereja adalah orangnya

Kita sebagai satu persekutuan di jemaat tidak boleh saling mencurigai satu dengan yang lain sebab kita sama-sama sudah di selamatkan oleh Anugerah Allah dalam Yesus Kristus.Amin


Sabtu, 31 Maret 2018

Matius 26:56

Tema:Ada Dalam Rancangan Tuhan

Setiap Keluarga selalu mempunyai rencana untuk mendantangkan sejahtera termasuk cita-cita dan pendidikan anak-anak di kemudia hari.tidak ada orang tua yang ingin anaknya tidak sukses.segalah upaya untuk menjadikan keluarga sukses harus mengadalkan Tuhan dan kerja keras.namun ada orang tua lari dari tanggungjawabnya.

Ada dalam rancangan Tuhan memberi penekanan kepada kita bahwa semua peristiwa di sekitar penangkapan, pengadilan dan kematian Yesus sepenuhnya dalam rancangan Tuhan Allah.semua ini terjadi supaya genap apa yang tertulis dalam kitab nabi-nabi.hal ini memberi penjelasan bahwa apa yang terjadi di tengah-tengah bangsa Israel pada masa lampau,

tidak terpisahkan dengan apa yang terjadi pada masa kini.apa yang di lakukan oleh nabi pada masa lalu di genapi dalam diri Yesus Kristus.Namun sangat di sayangkan bahwa murid Tuhan Yesus seharusnya bersama Yesus saat ia di tangkap tapi mereka melarikan diri.

Sebagai warga gereja, kita di ajak untuk meletakkan rencana kita dalam kuasa Tuhan.Kita berdoa agar apa yang kita mohonkan dapat di jawab oleh Tuhan.kita hanya berdoa tetapi jawaban doa sepenuh ada pada otoritas Allah.kita bersyukur di selamatkan oleh anugerah Allah bukan kehebatan kita.
Karena itu hendaknya kita beribadah dan rajin bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita setiap hari.Amin

"solideo gloria"