MTPJ 29 Juli-04 Agustus 2018

Juli 28, 2018
Sabtu, 28 Juli 2018

TEMA BULANAN : “Pendidikan Sebagai Misi Gereja Dalam Pembentukan Karakter”

TEMA MINGGUAN : “Bersyukur Karena Hidup Dibaharui

BACAAN ALKITAB: 1 Timotius 1:12-17

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Di dunia ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat pertumbuhan dan perkembangannya sehingga membuat setiap orang terlibat di dalamnya. Bila ingin sukses dan tidak tertinggal bahkan terlindas olehnya, maka tiap-tiap orang harus memiliki kesadaran/pola pikir betapa pentingnya untuk mengikuti pendidikan baik di bidang ilmu pengetahuan apalagi Firman Tuhan sebagai sarana yang harus dijalaninya.


Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tanpa terasa telah membentuk 3 (tiga) kelompok orang di dalam kehidupan sosial masyarakat sebagai pengguna, yakni:
Orang-orang yang sadar bahwa ilmu teknologi dapat dijadikan sarana baginya untuk sejahtera kini dan di masa mendatang. Walau pun pada sisi lain kesadaran ilmu dan teknologi tidaklah dibagikan kepada orang lain.

orang-orang yang sadar bahwa hasil teknologi dapat menjawab kebutuhan hidup sehari-hari sehingga semakin efisien. Kelompok ini hanyalah pengguna saja.
Orang yang tanpa sadar bahwa dirinya dijadikan objek teknologi karena pola pikirnya hanya terarah pada konsumerisme dan hedonisme (kesenangan belaka) sehingga keinginan tercapai namun cost-nya melampaui kemampuan dirinya. Hal inilah yang memicu hidupnya untuk melakukan berbagai hal yang tidak terpuji seperti memanfaatkan jabatan, korupsi untuk kepentingan diri sendiri di dalam kehidupan kerja dan sosial.

Menyadari ada tiga kelompok orang yang tidak menjadi teladan untuk dibagikan bagi orang lain sebagai syukur atas karunia yang mereka peroleh maka, ditetapkanlah Tema Mingguan: “Bersyukur karena hidup yang dibaharui”.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Paulus mengirim surat kepada Timotius yang disapanya seba-gai Anak untuk menasihati orang-orang tertentu yang berada di jemaat Efesus di mana dia tinggal di masa itu yang digambarkan dalam pasal 1: 3b – 4. Konteks ini terbentuk oleh tempat/geografis penduduk kota Efesus sebagai kota pelabuhan penting provinsi Romawi wilayah Asia (1:3) yang terletak di pantai barat Turki modern. 

Hampir pada umumnya kota pelabuhan adalah tempat dimana mobilisasi penduduk dan perkembangan ilmu pengetahuan (filsafat Yunani) serta berbagai ajaran keagamaan merupakan tan-tangan terbesar jemaat perdana di sekitar pertengahan abad pertama masehi. Karena itu ada beberapa 

hal yang dikemukakannya sebagai berikut:
Syukur Paulus menunjuk kepada Kristus Yesus yang menguatkan dan menilainya setia. Ungkapan syukur ini dimaksudkan mem-perjelas nilai hidup orang beriman ditentukan oleh Yesus dan bukan ketaatan pada ketentutuan-ketentuan ajaran Taurat (ayat 7). 

Paulus sadar bahwa ia tidak memiliki pengetahuan iman yang benar sebagai alat ukur membuatnya melakukan penganiayaan, penghujat, bahkan menjadi seorang yang ganas (ayat 13). Paulus menasihatkan Timotius sebagai orang muda untuk terus belajar, sebab pendidikan itu penting untuk mengenal Yesus bahkan bersyukur karena hidup dibaharui serta tidak terlibat pada tindakan kekerasan sebagaimana yang telah dilakukan Paulus. 

Kasih karunia bagi Paulus merupakan landasan iman untuk memahami mengapa orang berdosa seperti dirinya diselamatkan (ayat 14,15) sebab konsep keselamatan yang ditawarkan oleh Taurat dan ajaran zaman itu sangat bertolak belakang yakni mencari keselamatan lewat berbagai usaha-usaha seremonial keagamaan dan ketentuan-ketentuan tertentu. 

Dalam diri Paulus yang dibaharui oleh Yesus, dijadikan contoh untuk orang lain termasuk Timotius agar menjadi alat kesela-matan bagi orang tertentu di Efesus dan bukan menjadi subjek keselamatan sebab Yesus sendirilah subjek keselamatan itu (ayat 16). 

Paulus menutup dengan suatu pujian bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin. (ayat 17). Hal ini menjelaskan kepada Timotius agar dia tidak meng-kultuskan dirinya atau sebagaimana dilakukan oleh orang tertentu di Efesus.


Makna dan Implikasi Firman
Pembaharuan hidup oleh kasih karunia yang dilakukan oleh Yesus Kristus terhadap diri Paulus menjadi alat untuk menye-lamatkan orang lain dan bukan dinikmati sendiri.
Orang percaya hendaknya tahu bersyukur atas keselamatan dan dinilai setia oleh Kristus Yesus sehingga tidak terjadi peng-kultusan diri ataupun di kultuskan oleh orang lain. 

Pengetahuan iman tentang Yesus merupakan kebutuhan pokok orang beriman yang pada pembacaan ini mendapat tekanan yang kuat. Karena itu tiap orang beriman hendaknya giat belajar dan mengajar pada orang lain tentang pengetahuan Iman yang benar kepada Yesus Kristus. Jika tidak demikian ia tidak mampu menghadapi tawaran-tawaran di masa sekarang ini untuk cepat hidup makmur dan kelihatan mewah. 

Kasih karunia adalah alasan yang tepat agar tiap orang beriman yang dibaharui hidupnya boleh mendekati Yesus bahkan mela-kukan tindakan-tindakan yang terpuji dan bukan untuk dipuji sehingga tidak terkesan sedang menciptakan pencitraan demi kepentingan diri semata. 

Keteladanan yang berakar pada Yesus Kristus, merupakan motivasi dasar untuk menasihati bahkan mendidik orang lain sehingga ia dapat dipercaya dan di terima sebagai pendidik yang benar.
Tujuan untuk menyelamatkan orang lain bukan supaya men-dapat pujian melainkan agar nama Tuhan dipuji dan dimuliakan sebab keselamatan yang diterima hanyalah kasih karunia Kristus lewat pengorbanan-Nya di kayu salib.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
Mengapa Paulus bersyukur kepada Yesus Kristus atas kese-lamatan serta kesetiaannya melayani Tuhan?
Apakah terdapat petunjuk ada orang tertentu di Efesus yang lebih mengarahkan jemaat perdana kepada tindakan moral semata untuk mencapai keselamatan?
Untuk apakah gereja mendidik dan menasihati orang lain?

POKOK – POKOK DOA:
Agar menerima dengan syukur apa yang dianugerahkan Tuhan padanya.
Agar terbuka terhadap didikan.
Lebih mengutamakam kemuliaan Tuhan dari pada pencitraan diri sendiri semata. Supaya jemaat dibaharui oleh Roh dan kebenaran.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK V (ORATORIUM)
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Mari Menghadap Hadirat-Nya: KJ No. 4 Hai Mari Sembah

Bersekutu Dalam Nama-Nya: Bapa Engkau Sungguh Baik

Ungkapan Sembah: Bapa Sorgawi

Persekutuan Yang Mengaku Dosa: NNBT No. 32 Dunia S’makin Berkabut

Jaminan Yang Menguatkan:NNBT No. 9 Ku Akan Selalu Bersyukur

Ses Doa Mohon Tuntunan Roh Kudus: Aku Mengasihi Engkau Yesus

Ses Pemberitaan Firman: KJ No. 395 Betapa Indah Harinya

Berilah Yang Baik: KJ No. 450 Hidup Kita Yang Benar.

Tembang Tekad: KJ No.370 Ku Mau Berjalan Dengan Jurus’lamatku

ATRIBUT:

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

Thanks for reading MTPJ 29 Juli-04 Agustus 2018 | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show Comments
Hide Comments

0 comments on MTPJ 29 Juli-04 Agustus 2018

Posting Komentar

Syalom mari memberi komentar dengan sopan sesuai dengan tujuan web, Komentar mengandung nilai negatif kamis hapus.saudara juga bisa berbagi pengalaman Inspirasi atau materi Khotbah serta Renungan Firman Tuhan dll disini.Terima kasih sudah berkunjung