Tampilkan postingan dengan label Story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Story. Tampilkan semua postingan

Menguak Rahasia di Balik Lagu Pujian "Amazing Grace"

Maret 16, 2019

Bagi sebagian orang khususnya umat Kristiani lagu "Amazing Grace" dari saduran Yayasan Musik Gerejawi di beri judul "Ajaib Benar Anugerah"yang sangat populer ketika di nyanyikan dalam ibadah-ibadah dengan liturgi permohonan pengampunan dosa merupakan sebuah nyanyian pujian yang sangat kusut terasa dan di anggap sebuah hal yang biasa ketika di nyanyikan dalam sebuah ibadah.

Tapi Tahukah kita di balik lagu ini ada sepenggal cerita yang sangat menarik yang perlu di ketahui oleh kita sebagai warga Kristiani atas pengampunan dari seorang yang sangat membenci ajaran Kristus.

Lagu Pujian ini di awali oleh pertobatan seorang Jhon Newton yang lahir di London pada tahun 1725 dari lingkungan keluarga kristiani yang terdidik. ayahnya seorang kapten kapal yang sangat di hormati ibunya seorang yang sangat taat dalam nilai keagamaan.

Tonton videonya yang di kemas secara modern Amazing Grace

Saat berusia 11 Tahun Jhon Newton mengikuti ayahnya berlayar menuju mediteranian hari-hari hidupnya di liputi dengan sukacita.namun sangat di sayangkan di usianya yang remaja yaitu 17 Tahun Jhon Newton melupakan semua ajaran yang di terapkan oleh kedua orang tuanya.

Dia sendiri lebih memilih keinginan dunia dan menjadi pengikut iblis yang sejati hanya karena patah hati pada seorang wanita yang ia kasihi walaupun pada akhirnya wanita tersebut dinikahinya.

atas konsekuensi kejahatan yang dibuatnya Jhon Newton meninggalkan kapalnya untuk menjalakan hukuman dan di bawah seperti seorang tahanan yang hari-hari hidupnya begitu susah sehingga hampir membuatnya bunuh diri namun karena cintanya kepada Mary ia pun bisa bertahan

Setelah menjalani masa hukumannya Jhon Newton pun bekerja sebagai seorang budak pada Majikan yang menampung para budak untuk bekerja disana.dia diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya sehingga ia merasa begitu terasing dan seakan mau jatuh.

namun Jhon berkata "Kebaikan yang luar biasa yang di berikan oleh Allah jika anda tahu tingka laku saya, priinsip hidup saya, dan hati saya masih lebih hitam dari kondisi fisik saya"sehingga kemungkinan sangat kecil orang seperti itu di jaga dengan luar biasa oleh Allah

Setelah menerima penderitaan yang sangat hebat Jhon kembali kekapal untuk berlayar pulang namun disaat perjalanan badai mengamuk kapalnya seakan mau goyah sehingga dia mengingat bahwa dirinyalah yang mengakibatkan badai mengamuk seperti pada cerita Yunus.

Tiba-tiba ada badai besar yang menghantam dirinya dan dia pun disadarkan tentang arti hidup yang menyembah Tuhan.dan dari sinilah Rohani Jhon di pulihkan semua kejahatan yang pernah di buatnya diangkat oleh Tuhan.

saat itu Jhon menangis seperti seorang yang muak, memohon kepada Tuhan supaya di ampuni dan Tuhan pun tidak menolak Jhon, "saya mengingat Yesus yang begitu sering saya acuhkan"dari pertobatan tersebut Jhon di angkat sebagai pegawai kerasulan di Gereja Inggris pada 16 Desember 1758.

Enam tahun kemudian di pergi ke Olney, di situ dia di urapi sebagai seorang Diaken dan Pendeta dalam pertobatan yang sesungguhnya.

Pada dinding kuburannya Jhon Newton 1807 di tulis "Seorang yang dulunya penentang Kristen dan penganut kebebasan, yang oleh anugerah yang kaya dari Tuhan dan Juruslamat kita Yesus Kristus, di jaga, dibaharui, diampuni dan diurapi untuk memberitakan Iman yang dahulu yang sangat berusaha
untuk dihancurkan olehnya,

hampir 16 tahun di Olney di Bucks, dan 28 tahun di gereja ini.”Kemudian ditambahkannya,”Dan saya dengan sangat serius mengharapkan bahwa tidak ada monumen lain dan tulisan lain kecuali hal yang dituliskan ini, yang dibuat atas nama saya.”

Berikut uraian lagu versi aslinya :
"1.Amazing grace! How sweet the sound
That saved a wretch like me!
I once was lost, but now am found;
Was blind, but now I see.

2. ‘Twas grace that taught my heart to fear,
And grace my fears relieved;
How precious did that grace appear
The hour I first believed.

3. Through many dangers, toils, and snares
I have already come;
‘Tis grace that brought me safe thus far,
And grace will lead me home.

4. And when this flesh and heart shall fail,
And mortal life shall cease,
I shall possess, within the veil,
A life of joy and peace.

5. When we’ve been there ten thousand years,
Bright shining as the sun,
We’ve no less days to sing God’s praise
Than when we first begun.






Dibawah ini dari saduran yayasan musik gerejawi dalam KJ.No.40 "Ajaib Benar Anugerah"






1. Anugerah yang luar biasa! Betapa manis suaranya

tu menyelamatkanku seperti aku!

Saya pernah tersesat, tetapi sekarang ditemukan;

Tadinya buta, tapi sekarang aku mengerti.




2. ‘Sungguh rahmat yang mengajarkan hati saya untuk takut,

Dan rahmat ketakutan saya lega;

Betapa berharganya penampilan rahmat itu

Jam pertama saya percaya.




3. Melalui banyak bahaya, kerja keras, dan jerat

Saya sudah datang;

Grace Rahmat ini yang membawaku aman sejauh ini,

Dan rahmat akan membawaku pulang.




4. Dan ketika daging dan hati ini akan gagal,

Dan kehidupan fana akan berhenti,

Aku akan memiliki, di balik tabir,

Kehidupan yang penuh sukacita dan kedamaian.




5. Saat kami berada di sana sepuluh ribu tahun,

Terang bersinar seperti matahari,

Kami tidak kurang berhari-hari menyanyikan pujian Tuhan










Sebagian sumber dari musisigerejawi.com

95 Dalil Martin Luter dari Gerakan Reformasi Gereja 1517

Oktober 29, 2018


Dalam rangka mengingat lagi bagaimana seorang Marthin Luther yang ingin mengembalikan fungsi alkitab sebagai sebuah sumber kebenaran yang sesungguhnya dari Allah lewat gerakan Reformasi Gereja yang sudah di salah gunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang di sebut sebagai hamba tuhan.

Hal ini juga memperigati 500 tahun gerakan reformasi gereja pada 31 Oktober 1517 - 31 Oktober 2017 dengan terus mengabrkan injil di tengah dunia.

Berikut uraian 95 dahlil dari Pendeta Marthin Luther

1). Ketika Tuhan berkata “Bertobatlah” (Mat 4:17) itu berarti orang yang percaya menjalani hidupnya dalam pertobatan.

2). Seruan tersebut tidak dapat ditafsirkan sebagai suatu acuan kepada sakramen-sakramen penyesalan, yaitu pengakuan dosa dan penguatan yang dilaksanakan oleh rahib.

3).Walaupun demikian, penyesalan tidak berarti hanya sebatas penyesalan di hati saja; karena penyesalan yang demikian tidaklah berguna jika tidak menghasilkan tanda-tanda jasmani yang nyata dalam berbagai penyangkalan kedagingan.

4).Hukuman terhadap dosa itu adalah dengan membenci diri, karena inilah pertobatan hati yang sesungguhnya, yang berlangsung terus hingga kita memasuki kerajaan surga.

5).Paus harus bertindak dan hanya bisa bertindak sesuai hukum (kanon).

6).Paus tidak dapat mengampuni dosa, tetapi hanya menyatakan dan meneguhkan bahwa seseorang telah diampuni oleh Allah.

7).Allah tidak pernah mengampuni kesalahan seseorang tanpa, membuatnya menjadi rendah hati taat kepada pendeta, yang adalah wakil-Nya.

8).Hukum-hukum pertobatan hanya dapat diterapkan kepada mereka yang masih hidup, dan, menurut hukum-hukum itu sendiri, tak ada yang dapat diterapkan kepada orang mati.

9). Karena itu, Roh Kudus, bertindak melalui paus, menyatakan anugerah kepada kita, dalam hal peraturan-peraturan kepausan selalu gagal diterapkan pada kematian, atau dalam hal sulit lainnya.

10).Adalah sesuatu yang salah ketika para pendeta menyatakan hilangnya hukuman atas orang mati di api penyucian dosa.

11).Ketika hukuman yang ditetapkan dengan peraturan gerejawi diubah dan disesuaikan untuk menunjang api penyucian dosa, jelas itu merupakan ilalang yang ditaburkan ketika para kardinal tidur nyenyak.

12).Dahulu, sanksi-sanksi gerejawi dinyatakan, bukan setelah, melainkan sebelum pengampunan dinyatakan; dan itu dimaksudkan sebagai ujian kesungguhan pertobatannya.

13).Kematian membebaskan seseorang dari peraturan gerejawi; bahkan orang-orang yang sekarat sudah mati bagi tata gereja dan tidak lagi terikat olehnya.

14).Orang sekarat yang kurang kasih mempunyai rasa takut yang sangat besar, yang semakin besar seiring dengan berkurangnya kasih.

15).Ketakutan yang sedemikian ini pada dirinya sendiri sudah cukup, dengan tidak menyebutkan hal lainnya, sebagai hukuman pada api penyucian dosa, karena ketakutan yang demikian tidaklah berbeda jauh dengan ketakutan yang menyebabkan keputusasaan.

16).Ada perbedaan yang sama antara neraka, api penyucian dosa, dan surga sebagaimana yang ada di antara keputusasaan, ketidaktentuan, dan jaminan.

17).Sebenarnya, kesakitan jiwa-jiwa dalam api penyucian dosa seharusnya dikurangi dan secara sebanding cinta kasih ditambahkan.

18).Terlebih lagi, tak dapat dibuktikan, berdasarkan akal budi maupun Kitab Suci, bahwa jiwa-jiwa ini berada di luar adanya jasa baik, atau tak dapat bertumbuh dalam anugerah.

19).Tidak terbukti juga tampaknya bahwa mereka yakin dan terjamin atas keselamatan, bahkan bila kita sendiri sangat meyakininya.

20).Karena itu sang paus, dalam hal penghapusan semua hukuman, tidak memaksudkan “semua” dalam arti yang ketat, tapi hanya hukuman yang dijatuhkan oleh dirinya sendiri.

21).Karena itu mereka yang mengajarkan adanya surat pengampunan dosa bersalah ketika mereka mengatakan bahwa manusia dilepaskan dan diselamatkan dari semua hukuman dosa dengan surat pengampunan dosa sang paus;

22).Sesungguhnya, ia tak dapat meniadakan kepada jiwa-jiwa di api penyucian dosa hukuman apa pun yang dinyatakan oleh peraturan gerejawi harus diderita dalam kehidupan sekarang ini.

23) Jikalau pun ada orang yang kepadanya dapat dianugerahkan peniadaan hukuman, itu hanya akan terjadi dalam hal-hal yang paling sempurna, yang teramat jarang.

24).Karena itu tentunya sebagian besar orang telah tertipu oleh janji muluk pembebasan dari hukuman dosa.

25). Kekuasaan yang dimainkan paus atas api penyucian dosa secara umum juga dimainkan oleh kardinal dalam keuskupannya dan rahib dalam jemaatnya.

26).Baik sekali jika paus menganugerahkan pengampunan kepada jiwa-jiwa di api penyucian dosa dengan syafaat bagi mereka, dan tidak dengan kuasa pemegang kunci (yang memang tidak dimilikinya).

27).Tidak ada otoritas ilahi atas pengajaran bahwa jiwa yang bersangkutan keluar dari api penyucian dosa pada saat uang pembayaran bergemerincing di dasar peti uang pembayaran.

28).Tentunya mungkin bahwa ketika uang bergemerincing di dasar peti uang ketamakan dan cinta uang bertambah; tapi ketika gereja mempersembahakn syafaat, semuanya bergantung kepada kehendak Allah.

29).Siapa yang mengetahui kebenaran cerita-cerita aneh St. Senetinus dan St. Paschal tentang apakah semua jiwa yang ada di api penyucian dosa mau ditebus? (Catatan: Paschal I, paus 817-24. Legenda mengatakan bahwa ia dan Severinus berkenan menanggung sakitnya api penyucian dosa bagi orang-orang beriman.)

30).Tak seorang pun yang mengetahui kesungguhan pertobatannya, apalagi pengampunan keseluruhan dosanya.

31).Orang yang dengan tulus hati membeli surat pengampunan dosa sedikit sekali, sebagaimana sedikitnya orang yang mengakui dosanya dengan tulus hati.

32). Setiap orang yang percaya atas keselamatan mereka berdasarkan surat pengampunan dosa, akan dihukum dalam kekekalan, bersama dengan guru-guru mereka.

33). Kita harus berhati-hati terhadap orang-orang yang mengatakan surat pengampunan dosa dari paus adalah hadiah ilahi yang tak terkira, dan melaluinya manusia didamaikan dengan Allah;

34).Karena, anugerah yang dinyatakan oleh surat-surat itu hanya berhubungan dengan hukuman-hukuman sakramental “pengakuan dosa” yang ditetapkan oleh manusia semata.

35). Mengkhotbahkan dan mengajarkan bahwa mereka yang membeli jiwa-jiwa, atau surat pengakuan tidak perlu bertobat dari dosa-dosa mereka, tidak sesuai dengan doktrin Kristen.

36).Orang Kristen manapun, yang benar-benar bertobat, menikmati pengampunan sepenuhnya dari hukuman dan kesalahan, dan ini diberikan kepadanya tanpa surat pengampunan dosa.

37). Orang Kristen manapun, hidup maupun mati, turut ambil bagian dalam semua keuntungan Kristus dan Gereja; dan keturutsertaan ini dianugerahkan kepadanya oleh Allah tanpa surat pengampunan dosa.

38).Namun demikian pengampunan paus tidak dapat dipandang rendah, karena sebagaimana dikatakan, paus menyatakan pengampunan ilahi.

39).Adalah sangat sulit, bahkan untuk teolog yang paling terpelajar sekalipun, meninggikan surat pengampunan dosa, sementara, pada saat yang sama, mengakui perlunya pertobatan.

40).Seorang petobat sejati mencari, dan rindu untuk menebus, hukuman dosanya; sedangkan surat pengampunan dosa menumpulkan kesadaran manusia, dan cenderung membuat mereka mencoba mengindari hukumannya.

41).Surat pengampunan dosa kepausan hanya boleh diajarkan dengan hati-hati, agar jangan orang memperoleh pengertian yang salah, dan menganggapnya lebih penting daripada pekerjaan baik lainnya: kasih.

42).Orang-orang Kristen seharusnya diajarkan bahwa paus sama sekali tidak memaksudkan pembelian surat pengampunan dosa dimengerti sebanding dengan pekerjaan anugerah.

43).Orang-orang Kristen seharusnya diajarkan bahwa seseorang yang memberikan kepada orang miskin, atau meminjamkan kepada yang memerlukan, melakukan sesuatu yang lebih baik daripada membeli surat pengampunan dosa.

44).Karena, oleh karya kasih, kasih itu bertumbuh dan seorang manusia menjadi seseorang yang lebih baik; sedangkan, oleh surat pengampunan dosa, ia tidak menjadi orang yang lebih baik, tetapi hanya lari dari hukuman tertentu.

45).Orang-orang Kristen seharusnya diajar bahwa ia yang melihat orang yang berkekurangan, tetapi melewatinya walaupun ia membeli surat pengampunan dosa, tidak beroleh apapun dari pengampunan paus, tapi akan menerima murka Allah.

46) Orang-orang Kristen seharusnya diajar bahwa, kecuali mereka memiliki lebih daripada yang mereka butuhkan, mereka harus membelanjakan hanya untuk kelangsungan rumah tangga mereka, dan tidak sepantasnya memboroskannya dalam surat pengampunan dosa.

47)Orang-orang Kristen seharusnya diajarkan bahwa mereka seharusnya membeli surat pengampunan dosa secara sukarela, dan bukan dengan terpaksa.

48)Kepada orang-orang Kristen seharusnya dibuktikan bahwa, dalam menganu-gerahkan surat pengampunan dosa, paus memiliki kepentingan, dan terlebih lagi hasrat, atas doa syafaatnya yang tekun dan bukan atas uang tunai.

49). Orang-orang Kristen seharusnya diajarkan bahwa surat pengampunan dosa dari paus hanya berguna bila seseorang tidak bergantung padanya, tetapi akan sangat berbahaya bila melaluinya orang kehilangan rasa takutnya akan Allah.

50).Kepada orang-orang Kristen seharusnya dibuktikan bahwa, bila paus mengetahui adanya pemerasan dalam penjualan surat pengampunan dosa, lebih baik baginya bila Basilika St. Petrus dihancurkan menjadi debu daripada dibangun dengan kulit, daging dan tulang domba.

51).Kepada orang-orang Kristen seharusnya diperlihatkan bahwa paus bersedia, sebagaimana seharusnya bila memang diperlukan, menjual Basilika St. Petrus, serta memberikan uangnya dan juga uang pribadinya kepada orang banyak yang tertipu dengan membeli surat penghapusan siksa.

52).Menggantungkan diri pada keselamatan berdasarkan surat penghapusan siksa adalah sia-sia sekalipun para wakil paus, bahkan paus sendiri, menjaminkan jiwanya keabsahan atas surat itu.

53).Mereka yang melarang Firman Allah dikabarkan sama sekali di beberapa gereja, agar dapat mengabarkan surat penghapusan siksa adalah musuh Kristus dan paus.

54).Firman Allah didera apabila dalam suatu khotbah waktu yang dialokasikan untuk surat penghapusan siksa sama atau bahkan lebih dibandingkan untuk Firman itu.

55).Paus tidak dapat mengambil sudut pandang lain selain bahwa jika surat penghapusan siksa (hal yang sangat kecil) dirayakan dengan satu lonceng, perayaan, atau satu upacara, Injil (hal yang sangat besar) haruslah diajarkan sebanding dengan seratus lonceng, seratus perayaan, seratus upacara.

56).Harta gereja, yang darinya surat penghapusan siksa dibagi-bagikan oleh paus, belum ditetapkan sepenuhnya dan tidak cukup dikenal di antara orang-orang Kristen.

57). Bahwa harta ini setidaknya bukan harta duniawi nyata karena harta ini tidak demikian saja dibagi-bagikan, tetapi hanya dikumpulkan, oleh banyak pengajar.

58). Harta itu bukan juga jasa baik Kristus dan orang-orang suci, karena tanpa paus sekalipun, jasa-jasa baik ini selalu mengerjakan karya anugerah dalam pribadi seseorang sambil menyalibkan kedagingan orang itu agar binasa.

59).St. Laurensia berkata bahwa orang-orang miskin adalah harta gereja, tapi ia menggunakan istilah tersebut sesuai dengan konteks pengertian zamannya.

60).Kami tidak asal bicara ketika mengatakan bahwa harta gereja adalah “kunci-kunci gereja” dan itu diurapi atas jasa-jasa baik Kristus.

61).Karena jelas bahwa kuasa paus pun cukup untuk mengurangi hukuman dan kasus-kasus khusus.

62).Harta Gereja yang sejati adalah Injil Suci tentang kemuliaan dan anugerah Allah.

63).Memang harta ini dapat dianggat sangat tidak menyenangkan, karena membuat yang pertama menjadi yang terakhir.

64).Di sisi lain, harta penyucian dosa menyenangkan, karena membuat yang terakhir menjadi yang pertama.

65).Karena itu kekayaan injil adalah jejaring yang, pada masa-masa yang lalu, mereka gunakan untuk memancing orang-orang kaya.

66).Sedangkan kekayaan surat penghapusan siksa adalah jejaring yang mereka gunakan saat ini untuk memancing orang-orang kaya.

67).Surat-surat penghapusan siksa, yang dipromosikan sebagai berkat terbesar, sebenarnya hanyalah alat untuk mengumpulkan uang.

68).Bagaimanapun, surat-surat itu tidak dapat dibandingkan dengan anugerah Allah dan kasih sayang yang ditunjukkan di Salib.

69). Para uskup dan pastor, karena ikatan dinas, diharuskan menerima dengan tulus dan hormat posisinya sebagai agen kepausan surat penghapusan siksa tersebut;

70).api mereka berada di bawah kewajiban yang jauh lebih besar yang harus ditaati dan dipelihara dengan seksama sehingga orang-orang ini tidak mengajar semau mereka sendiri dan bukannya apa yang ditugaskan paus.

71). Biarlah orang yang menyangkal khasiat surat penghapusan siksa menjadi kutuk.

72).Di sisi lain, diberkatilah dia yang berhati-hati terhadap bualan para penjual surat penghapusan siksa tersebut.

73). Dengan cara yang sama, sang paus dengan baik mengucilkan mereka yang membuat rencana apapun terhadap kerusakan perdagangan surat penghapusan siksa.

74).Sejalan dengan itu, orang-orang yang menggunakan surat penghapusan siksa berniat merusak kebenaran dan kasih yang kudus terlebih lagi harus dikucilkan.

75). Bodohlah mereka yang berpikir surat pengampunan dosa dari paus memiliki kuasa yang demikian besar sehingga mereka dapat membebaskan seseorang bahkan bila ia telah melakukan yang tak terampuni dan menghujat ibunda Allah.

76).Kami menyatakan yang sebaliknya, dan mengatakan bahwa pengampunan paus tidak mampu menghilangkan bahkan dosa yang paling remeh sekalipun selama kesalahan mereka sendiri diperhitungkan.

77). Pernyataan bahwa St. Petrus sekalipun, jika ia sekarang adalah paus, dapat menganugerahkan karunia yang lebih besar, adalah penghinaan terhadap St. Petrus dan sang paus.

78). Kami menyatakan yang sebaliknya, dan mengatakan bahwa ia, dan paus yang mana pun juga, memiliki anugerah yang lebih besar, yaitu: Injil, kekuasaan-kekuasaan rohani, karunia menyembuhkan, dsb., sebagaimana dinyatakan dalam I Korintus 12.

79).Mengatakan bahwa nilai salib sebanding dengan kekuasaan kepausan adalah penghinaan terhadap salib Kristus.

80).Para uskup, pastor, dan teolog, yang mengizinkan pengajaran semacam itu diberikan kepada umat harus mempertanggungjawabkannya kelak.

81).Pengajaran tentang surat penghapusan siksa yang tak terkendali ini membuat bahkan orang-orang terpelajar pun sulit menjaga kehormatan paus dari tuduhan-tuduhan dusta, maupun dari kritikan para anggota jemaat yang awam;

82).Mereka bertanya, misalnya: Kenapa paus tidak melepaskan semua orang dari api penyucian dosa atas nama kasih (hal yang paling suci) dan karena kebutuhan tertinggi jiwa mereka? Secara moral ini akan menjadi yang terbaik dari semua alasan. Sementara itu ia menebus jiwa dengan jumlah yang tak terhingga demi uang, hal yang paling dapat musnah, untuk membangun gereja St. Petrus, tujuan yang sangat sepele.

83).Dan lagi: Kenapa upacara pemakaman dan peringatan orang-orang mati tetap diadakan? Dan kenapa paus tidak mengembalikan, atau setidaknya mengizinkan pengembalian, uang yang dibayarkan untuk keperluan ini, jika memang berdoa untuk jiwa-jiwa dari orang-orang yang telah meninggal itu salah?

84).Dan lagi: Tentulah ini suatu jenis kasih sayang yang baru, di pihak Allah dan paus, ketika seorang pendosa, musuh Allah, diizinkan membayar sejumlah uang untuk menebus jiwa seorang saleh, sahabat Allah; sedangkan jiwa orang saleh yang terkasih itu tidak boleh ditebus tanpa pembayaran, walaupun demi cinta kasih dan tidak dapat ditebus semata-mata karena kebutuhannya akan penebusan.

85).Dan lagi: Kenapa peraturan-peraturan penyesalan dosa, yang tidak dipraktekkan dan telah lama usang dan mati masih digunakan dalam mendenda sejumlah uang melalui surat penghapusan siksa seakan-akan seluruh peraturan itu masih berlaku?

86).Dan lagi: Penghasilan paus saat ini lebih besar daripada orang kaya yang paling kaya sekalipun; mengapa ia tidak membangun Basilika St. Petrus ini dengan uangnya sendiri, malahan menggunakan uang para anggota jemaat yang miskin?

87).Dan lagi: Apa yang dikurangi atau ditiadakan oleh paus kepada mereka yang memiliki penyesalan yang sempurna sehingga—atas dasar ketetapan paus—mempunyai hak atas pengampunan yang total?

88).Dan lagi: Tentunya gereja akan mendapatkan kebaikan yang lebih besar jika paus menganugerahkan pengampunan, tidak sekali, seperti sekarang, tetapi seratus kali sehari, demi kepentingan orang-orang percaya.

89).Apa yang dicari paus dengan surat penghapusan siksa bukanlah uang, tetapi keselamatan jiwa-jiwa; kalau demikian kenapa ia tidak menangguhkan surat-surat penghapusan siksa yang telah terlebih dulu dikeluarkan, dan tetap segigih sebelumnya?

90).Pertanyaan-pertanyaan ini serius dan muncul dari kenyataan sehari-hari yang dihadapi orang-orang awam. Dengan menekan mereka menggunakan kekuatan yang ada, dan tidak menanggapinya dengan memberikan argumen, berarti memaparkan gereja dan paus menjadi cemoohan musuh-musuh mereka, dan tidak membahagiakan orang-orang Kristen.

91).ika karena itu, surat-surat penghapusan siksa dikhotbahkan sesuai dengan roh dan pikiran paus, segala kesulitan ini akan dengan mudah diatasi, dan bahkan, ditiadakan.

92).Jauhlah, karena itu, nabi-nabi yang mengatakan kepada umat Kristus, “Damai, damai,” di mana tidak ada damai.

93).Celakalah, celakalah kepada semua nabi yang mengatakan kepada umat Kristus, “Salib, salib,” di mana tidak ada salib.

94).Orang-orang Kristen seharusnya didorong untuk giat mengikut Kristus, Kepala mereka, melalui hukuman, kematian, maupun neraka;

95).Dan dengan demikian yakin untuk memasuki surga melalui penganiayaan, bukannya melalui damai sejahtera yang palsu. (Kis 14:22)


Pernyataan Marthin Luther :
Saya, Martin Luther, Doktor, dari Ordo Rahib di Wittenberg, ingin menyatakan di depan umum bahwa dalil tertentu menentang surat pengampunan dosa Paus, sebagaimana mereka menyebutnya, telah saya cetuskan. 

Meskipun demikian, sampai saat ini, tidak ada aliran kita yang paling terkenal dan termasyhur, ataupun kekuatan sipil dan keimaman telah mengecam saya, 

tetapi seperti yang saya dengar, ada beberapa orang yang memiliki sikap tidak berpikir panjang dan lancang, yang berani mengatakan bahwa saya bidat, seolah-olah masalah ini sudah diamati dan dipelajari dengan teliti. 

Namun, menurut saya, seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya, demikian juga sekarang, saya memohon kepada semua orang dengan iman Kristus, agar menunjukkan kepada saya jalan yang lebih baik, 

jika jalan yang semacam itu sudah dinyatakan Allah kepadanya, atau paling tidak untuk memberikan pendapat mereka tentang penilaian Allah dan gereja. 

Sebab saya tidak begitu terburu-buru untuk berharap bahwa pendapat saya semata yang lebih disukai dari pada pendapat semua orang lain, atau tidak bodoh sehingga bersedia membiarkan firman Allah dijadikan dongeng yang direkayasa oleh penalaran manusia dengan otak duri.

catatan ini di ambil dari berbagai sumber termasuk /mediaonline

Hari Reformasi Sedunia 31 Oktober 1517

Oktober 29, 2018


Pada Bulan Oktober ini tepatnya tanggal 31 Oktober 1517 di Peringati Peristiwa penting dalam Sejarah Gereja yang di sebut hari Reformasi Gereja.Reformasi Gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupan yang di dominasi oleh Otokrasi Gereja yang menyimpang.yang di lakukan oleh Gereja Katolik terutama adanya Penjualan Surat Pengampunan Dosa atau di sebut (surat Aflat)c

Baca Juga : Buah Penginjilan Riedel dan Schwarz

Reformasi Gereja adalah sebuah perbaikan untuk kembali pada ajaran yang lurus merupakan cikal bakal atau tonggak awal berdirinya gerakan “Reform” yang menitik beratkan pada tiga pokok penting dalam pengajaran yaitu melalui :

1.Sola Gratia : Keselamatan Mutlak hanya berasal dari Allah yang di berikan melalui Yesus Kristus dan itu hanya karena AnugerahNYA
2.Sola Fide : Pembenaran terjadi hanya oleh Iman  artinya hanya Iman yang menyelamatkan Manusia.
3.Sola Scriptura : Hanya melalui Alkitab kita membaca pekerjaan Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus

Baca Juga : Makna Perayaan Minggu Adven dan Natal

Karena itu Alkitab di beri hari khusus yaitu merayakan hari Alkitab sedunia untuk mengajak kita sebagai orang Percaya menghayati Firman Tuhan sebagai kebutuhan Rohani.karena itu dengan membaca Alkitab  dan merenungkannya maka menjadikan Alkitab sebagai ukuran Iman yang benar.

Gereja masa kini dan yang akan datang jadikan Alkitab sebagai dasar oleh Pelayan Khusus dan Pelayan Firman dengan senang hati memberitakannya.tantangan dewasa ini bahwa ada anggota jemaat tidak lagi suka membaca Alkitab untuk mendewasakan Imannya karena tergganggu dengan penggunaan alat teknologi secara berlebihan.karena itu marilah kita memperingati Hari Reformasi dan Hari Doa Alkitab sebagai bentuk ucapan Syukur kita atas karya terbesar Allah dalam Dunia dan Gereja (Kutipan MTPJ 31 Oktober 2018)


Buah Penginjilan Riedel dan Schwarz di Tanah Minahasa

Oktober 10, 2018


Ditahun 2018 ini Gereja  Masehi  Injili di Minahasa akan mensyukuri salasatu perayaan di hari raya gerejawi yaitu Hari Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen yang ke-187 tahun ini tidak lepas dari semangat para penginjil yang Tuhan utus untuk melayani di tanah minahasa.

Diantaranya adalah Johann Fredrich Riedel dan Johan Gottileb Schwarz dua oran ini berasal dari jerman yang diutus oleh Badan Misi Belanda atau di sebut Nederlandsch Zendeling Genootschap (NSG).mereka penuh semangat mengabarkan Injil tanpa ada keluhan sedikitpun termasuk harus menghadapi jemaat maupun masyarakat yang masih menyembah pohon-pohon dan bebatuan sebagai tuhan.

Baca Juga : Kisah Nyata Jim Caviezel Aktor Pemeran Film The Passion of Christ

Sehingga di dalam perjalanan waktu sampai pada dunia modern ini Gmim telah maju pesat baik dari penginjilannya maupun pendidikan sebagai salasatu Gereja Protestan terbesar diindonesia Gmim memiliki luas pelayanan yang meliputi Minahasa, Manado dan Bitung yan terdiri atas 125 Wilayah, 968 Jemaat, dengan Jumlah Pelayan Khusus yaitu Syamas : 10.635 orang, Penatua: 15.242 orang, Guru Agama 284 Orang, Pendeta 2.198 orang.

Gmim juga menatalayani pelayanan dibidang pendidikan dengan jumlah pesekolahannya sampai bulan januari 2018 berjumlah 1082 lembaga sekolah diantaranya : PAUD/TK 571, Sekolah Dasar 406, SMP 67, SMA 18, SMK 10, Universitas 1, Penyandang Cacat 4, Panti Asuhan 5 (sumber : mtpj 12 juni 2018)

Bukan hanya itu Gmim juga membuka pelayanan dibeberapa tempat di Indonesia diantaranya Jakarta dan bandung bahkan saat ini gmim sudah melayani sampai ke Amerika Serikat dan Jepang bahkan Korea Selatan ini menunjukan Integritas Gmim untuk melaksanakan amanat Pengijilan sebagaimana tertuang dalam Kitab Matius 28 :19-20: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
kiranya Tuhan Yesus memberkati terus Gerejanya yang melakukan kehendak Tuhan.Amin

Soli deo Glorya

Kisah Nyata Jim Caviezel Aktor Pemeran Film The Passion of Christ

Maret 30, 2018


Jim Caviezel adalah aktor Hollywood yang memerankan Tuhan Yesus dalam Film “The Passion Of Jesus Christ”.


Dalam Thin Red Line, Jim berperan sebagai prajurit yang berkorban demi menolong teman-temannya yang terluka dan terkepung musuh, ia berlari memancing musuh kearah yang lain walaupun ia tahu ia akan mati, dan akhirnya musuhpun mengepung dan membunuhnya. 

Kharisma kebaikan, keramahan, dan rela berkorbannya ini menarik perhatian Mel Gibson, yang sedang mencari aktor yang tepat untuk memerankan konsep film yang sudah lama disimpannya,
menunggu orang yang tepat untuk memerankannya.

“Saya terkejut suatu hari dikirimkan naskah sebagai peran utama dalam sebuah film besar. Belum pernah saya bermain dalam film besar apalagi sebagai peran utama. 


Tapi yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah ketika tahu peran yang harus saya mainkan. Ayolah…, Dia ini Tuhan, siapa yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Tuhan dan memerankannya? Mereka pasti bercanda.


Besok paginya saya mendapat sebuah telepon, “Hallo ini, Mel”. Kata suara dari telpon tersebut. “Mel siapa?”, Tanya saya bingung. Saya tidak menyangka kalau itu Mel Gibson, salah satu actor dan sutradara Hollywood yang terbesar. Mel kemudian meminta kami bertemu, dan saya menyanggupinya.

Saat kami bertemu, Mel kemudian menjelaskan panjang lebar tentang film yang akan dibuatnya. Film tentang Tuhan Yesus yang berbeda dari film2 lain yang pernah dibuat tentang Dia. Mel juga menyatakan bahwa akan sangat sulit dalam memerankan film ini, salah satunya saya harus belajar bahasa dan dialek alamik, bahasa yang digunakan pada masa itu.


Dan Mel kemudian menatap tajam saya, dan mengatakan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan saya hadapi. Katanya bila saya memerankan film ini, mungkin akan menjadi akhir dari karir saya sebagai actor di Hollywood.

Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor
pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain.
Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood . Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.

Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan padanya. “Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur 


Yesus Kristus saat Ia disalibkan?”
Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan. Dia tidak tahu akan hal itu, ataupun terluput dari perhatiannya. Dia memilih saya murni karena peran saya di “Thin Red Line”.

Baiklah Mel, aku rasa itu bukan sebuah kebetulan, ini tanda panggilanku, semua orang harus
memikul salibnya. Bila ia tidak mau memikulnya maka ia akan hancur tertindih salib itu. Aku tanggung resikonya, mari kita buat film ini!

Maka saya pun ikut terjun dalam proyek film tersebut. Dalam persiapan karakter selama berbulan-bulan saya terus bertanya-tanya, dapatkah saya melakukannya?


Keraguan meliputi saya sepanjang waktu. Apa yang seorang Anak Tuhan pikirkan, rasakan, dan lakukan. Pertanyaan-pertanya an tersebut membingungkan saya, karena begitu banya referensi mengenai Dia dari sudut pandang berbeda-beda.

Akhirnya hanya satu yang bisa saya lakukan, seperti yang Yesus banyak lakukan yaitu lebih banyak berdoa. Memohon tuntunanNya melakukan semua ini.

Karena siapalah saya ini memerankan Dia yang begitu besar. Masa lalu saya bukan seorang yang
dalam hubungan denganNya. Saya memang lahir dari keluarga Katolik yang taat, kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga memang terus mengikuti dan menjadi dasar yang baik dalam diri saya.

Saya hanyalah seorang pemuda yang bermain bola basket dalam liga SMA dan kampus, yang bermimpi menjadi seorang pemain NBA yang besar. Namun cedera engkel menghentikan karir saya sebagai atlit bola basket. Saya sempat kecewa pada Tuhan, karena cedera itu, seperti hancur seluruh hidup saya.

Saya kemudian mencoba peruntungan dalam casting-casting, sebuah peran sangat kecil membawa saya pada sebuah harapan bahwa seni peran munkin menjadi jalan hidup saya.

Kemudian saya mendalami seni peran dengan masuk dalam akademi seni peran, sambil sehari-hari saya terus mengejar casting.

Dan kini saya telah berada dipuncak peran saya. Benar Tuhan, Engkau yang telah merencanakan
semuanya, dan membawaku sampai disini. Engkau yang mengalihkanku dari karir di bola basket, menuntunku menjadi aktor, dan membuatku sampai pada titik ini. Karena Engkau yang telah memilihku, maka apapun yang akan terjadi, terjadilah sesuai kehendakMu.

Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada bayangan saya.
Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang
satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan.

Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu. Saat
mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. 


Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga.Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. 

Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya. Saat saya memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, maka merekapun terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberikan saya perawatan medis.

Sungguh saya merasa seperti setan karena memaki dan menyumpah seperti itu, namun saya hanya manusia biasa yang tidak biasa menahannya. Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu.

Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja. Mari kita teruskan film ini.

Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih
ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.

Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus.
Saya gemetar menghadapi adegan itu, Karena cambuk yang digunakan itu sungguhan. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm.

Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan ditanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan. Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian


penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. 


Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyakit kedinginan yang bisa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.

Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan-keadegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, 


saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia. Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa. Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon 

Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini. Saya tidak bisa, masih tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia. Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan, bagi fisik maupun jiwaNya.

Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada diatas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan.

Saya ketakutan tergantung diatas kayu salib itu, disamping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang. Dan sayapun tidak sadarkan diri.

Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak “dia sadar! dia sadar!”.

“Apa yang telah terjadi?” Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya diatas salib itu, sehingga mereka segera menurunkan saya dari situ…

Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.
Melihat dan merenungkan semua itu seringkali saya bertanya, “Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan”? Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan. Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya iman kita tetap kuat dalam ujian.

Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat ditempat syuting itu memerankan Yesus. Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri.

Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuki saya itu adalah seorang muslim, 


setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya. Itu sungguh luar biasa. Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang. Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.

Saya harap mereka yang menonton The Passion Of Jesus Christ, tidak melihat saya sebagai aktornya. Saya hanyalah manusia biasa yang bekerja sebagai aktor, jangan kemudian melihat saya dalam sebuah film lain kemudian mengaitkannya dengan peran saya dalam The Passion dan menjadi kecewa. 


Tetap pandang hanya pada Yesus saja, dan jangan lihat yang lain. Sejak banyak bergumul berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup anda. Amin.

“TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA”

Sumber : Terangdunia mailinglist.com