MTPJ Minggu Berjalan 2-8 Juni 2019 Mazmur 128 :1-6

Mei 31, 2019
Jumat, 31 Mei 2019
TEMA BULANAN : “Keluarga Sebagai Pangkalan Misi”
TEMA MINGGUAN : “Keluarga yang Diberkati”

BACAAN ALKITAB: Mazmur 128:1-6

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kata keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga”: artinya “anggota”, “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan beberapa orang yang memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial yang terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan, ikatan, kewajiban dan tanggungjawab diantara individu tersebut.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat, satu atap dan saling ketergantungan yang berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kehidupan yang tentram, aman, damai sejahtera dan diberkati dalam suasana cinta kasih sayang diantara anggotanya. Keluarga Kristen adalah persekutuan hidup individu yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta sebagai miniatur dari keluarga gereja.

Kemajuan dan kemunduran hidup berkeluarga sangat berpengaruh terhadap organisasi gereja dan negara. Bila keluarga dalam keadaan sehat dan baik akan menentukan suatu organisasi gereja, masyarakat dan bangsa; begitu pula sebaliknya jika keluarga rusak akan berdampak pada kerukunan dan kesatuan jemaat dan masyarakat. Karena itu tema minggu ini adalah Keluarga Yang Diberkati.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Mazmur (Ibr. tehillim: tahlil atau puji-pujian); Septuaginta (Yun. psalmoi: nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik). Kitab Mazmur dipakai sebagai buku nyanyian dan doa dalam ibadat Yahudi, juga sebagai respons para imam dan umat-Nya terhadap karya penyelamatan dan penyataan Allah dalam sejarah. Khusus Mazmur 128, termasuk jenis nyanyian Ziarah artinya “nyanyian kenaikan”, nyanyian pendakian atau anak-anak tangga/tingkatan: dimana umat yang akan beribadat di Bait Suci Yerusalem dalam merayakan hari-hari raya, biasanya menyanyikan mazmur-mazmur ini di perjalanan atau dalam arak-arakan memasuki Rumah Allah. Kata Ziarah berarti merefleksikan kembali atau retreat.

Mazmur ini, dalam tradisi Yahudi digunakan sebagai doa keluarga ketika umat merayakan paskah dalam lingkungan keluarga (Keluaran 12) dan perjamuan keluarga yang dibuka dengan ucapan syukur. Dimana ibadah keluarga merupakan tulang punggung kehidupan keagamaan mereka. Bagi masyarakat Israel sesudah pembuangan, keluarga adalah fondasi atau dasar yang berfungsi sebagai pusat ekonomi, sosial dan pusat agama. Mazmur ini juga disebut mazmur kebijaksanaan yang melukiskan tentang keindahan hidup seorang suami (bapa) yang hidup menurut kehendak Tuhan, sehingga ia menerima berkat di dalam keluarganya.

Ayat 1, kata berbahagialah (Ibrani. ‘esher; Inggris. blessed: diberkati secara fisik maupun rohani. Takut (Ibrani. Yirah: hormat; kepatuhan/ketaatan pada Tuhan). Secara Alkitabiah, takut akan Tuhan berbicara tentang kekuatan, kebesaran (kemahakuasaan Tuhan), otoritas dan kekudusan. Takut akan Tuhan adalah wujud ketakutan yang sehat dan sadar yang dampaknya menjadikan lebih dekat dengan Tuhan. Dengan demikian ia akan menuruti jalan dan kehendak Tuhan. Jalan (Ibrani. derek: melekat pada Tuhan supaya bisa dituntun-Nya). Cara hidup yang berbahagia adalah orang yang menghormati Tuhan dan menaruh hidupnya di bawah pemerintahan-Nya untuk mengikuti jalan yang ditunjukkan-Nya.

Ayat 2, hasil jerih payah (Ibrani. ygiya: hasil usaha, pekerjaannya). Berbahagialah: menunjuk pada suatu yang berkecukupan, berbahagia bukan karena kemakmuran tetapi berkecukupan dan baik keadaannya yaitu (sehat jasmani/ rohani), dan sejahtera. Artinya apa yang dinikmati sesungguhnya adalah berkat sukacita dan ucapan syukur. Umat akan menjadi makmur dan berhasil dalam usaha dan pekerjaan. Hasil usaha dan berbahagialah sangat erat dengan ketaatan yang mendatangkan sejahtera.

Ayat 3, Isteri diibaratkan sebagai pohon anggur yang subur (pohon yang dipelihara dengan baik dan diberi pupuk), dimana perannya untuk menghadirkan sukacita dan kebahagiaan dalam keluarga. Isteri yang bijak mengelola berkat, mendidik dan mendoakan keluarga. Anak-anak seperti tunas pohon Zaitun, yang mudah berkembang dan memberikan minyak pada waktunya (bnd. Kejadian. 49:22), anak yang sehat dan bernilai. Zaitun melambangkan daya hidup yang berkelanjutan. Anggur dan minyak adalah dua lambang tentang berkat Allah yang tak terhalangi. (Bnd Ulangan 8:8). Menjadi seperti tunas pohon Zaitun yaitu anak yang berharga di mata Tuhan dan manusia ketika ia hidup takut akan Tuhan.

Ayat 4, diberkati (Ibrani. barak) bahwa laki-laki (suami) yang takut Tuhan akan menikmati berkat yaitu kebahagiaan karena imannya, kesetiaan dari isterinya dan ketaatan anaknya sebagai anugerah Tuhan. Ayat 2-4, menegaskan bahwa kebahagiaan keluarga teralami karena hidup takut Tuhan dengan menjalani kehendak-Nya, inilah yang dilukiskan sebagai berkat.

Ayat 5-6, menyatakan bahwa berkat akan teralami ketika umat datang beribadah di Sion (Rumah Tuhan) sebagai simbol dimana Tuhan hadir dalam persekutuan dengan umat. Berkat akan tercurah kepada semua orang, masing-masing “menurut jalan yang ditunjukkan-Nya” di dalam Taurat dan melalui firman dimana berkat kesejahteraan atau kebahagiaan Yerusalem akan dinikmati. Berkat Tuhan bukanlah milik pribadi yang hanya dinikmati sendiri, melainkan kebahagiaan yang berdampak ke dalam persekutuan baik di Yerusalem maupun sampai kepada anak cucu. Mereka akan hidup untuk melihat keluarga mereka bertumbuh dalam iman. Inilah “syalom” damai sejahtera atas seluruh umat sebagai bentuk doa.
Makna dan Implikasi Firman

Dasar utama menikmati kebahagiaan sebagai berkat adalah takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya serta melakukan Firman-Nya. Takut akan Tuhan adalah bentuk hormat dan penghargaan melalui ketaatan dengan melakukan kehendak-Nya.

Menikmati kebahagiaan sebagai berkat karena hidup takut akan Tuhan; harus melalui kerja keras dan akan menikmati hasil jerih payahnya; dibarengi dengan kecakapan melalui hikmat isteri mengelola berkat dan anak yang terdidik dalam ketaatan dan suami yang beriman dengan takut akan Tuhan.

Keluarga yang diberkati berarti menikmati kebahagiaan seumur hidup atau sepanjang masa, baik keadaannya (sejahtera), keturunannya diberkati dan damai sejahtera dinikmati oleh keluarga dan menjadi berkat bagi masyarakat. 

Berkat di sini dimengerti sebagai konsekwensi dari pilihan hidup atau pilihan iman, yakni takut akan Tuhan. Tujuan keluarga yang diberkati yakni: supaya hidup bahagia seumur hidup; keturunan diberkati dan kebahagiaan serta damai sejahtera teralami dalam keluarga yang berdampak pada jemaat dan masyarakat. 

Diberkati dan menikmati kebahagiaan bukan berarti tanpa ada pergumulan, justru hal tersebut merupakan persiapan untuk menikmati kebahagiaan sejati. Masalah sering mucul dalam keluarga terhadap gangguan dan persoalan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, antara lain: malas beribadah, hubungan suami isteri (Pria idaman lain dan Wanita idaman lain), soal ekonomi (kerja dan pengangguran), anak (pergaulan dan studi), KDRT dan perceraian yang justru menganggu rasa kebahagiaan.

Mengikuti kehendak Tuhan seperti kata Firman: Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33). Inilah yang harus menjadi fokus utama dalam kehidupan spiritual dengan terus mencari Tuhan, menjaga iman dan menghasilkan buah, maka berkat kebahagiaan dan harmonisasi akan mengiringi perjalanan kehidupan keluarga.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Apa yang anda pahami tentang keluarga yang diberkati menurut Mazmur 128?
  2. Apa manfaatnya menjadi keluarga yang diberkati bagi Gereja dan Masyarakat?
  3. Jelaskan upaya-upaya Gereja dan Pemerintah dalam mengatasi persoalan-persoalan dalam keluarga?

NAS PEMBIMBING: Matius 6:33

POKOK-POKOK DOA:
Keluarga yang hidup dalam takut akan
Peran keluarga dalam Pendidikan Agama kristen.
Kemampuan menata dan mengolah b
Bahagia meliputi keluarga dan masyarakat

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:

HARI MINGGU BENTUK I

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Panggilan Beribadah: NNBT No. 6 Allah Bapa Yang Kumuliakan

Ses. Nas Pembimbing: KJ No. 318 Berbahagia Tiap Rumah Tangga

Ses. Pengakuan Dosa: NNBT No. 11 Ya Allahku, Kami Mengaku Dosa.

Ses. Pemberitaan Anugerah Allah: NKB No. 73 Kasih Tuhanku Lembut!

Ses. Pengakuan Iman: KJ No. 224 Masyhurkan Rajamu

Ses Hukum Tuhan: NNBT No. 13 Ya Allah Bapa, Ya Yesus Tuhan

Persembahan: NNBT No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan

Penutup: KJ.No.451 Bila Yesus Berada di Tengah Keluarga

ATRIBUT

Warna Dasar Merah dengan simbol salib dan lidah api.

Sumber ; www.gmim.or.id

Thanks for reading MTPJ Minggu Berjalan 2-8 Juni 2019 Mazmur 128 :1-6 | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show Comments
Hide Comments

0 comments on MTPJ Minggu Berjalan 2-8 Juni 2019 Mazmur 128 :1-6

Posting Komentar

Syalom mari memberi komentar dengan sopan sesuai dengan tujuan web, Komentar mengandung nilai negatif kamis hapus.saudara juga bisa berbagi pengalaman Inspirasi atau materi Khotbah serta Renungan Firman Tuhan dll disini.Terima kasih sudah berkunjung