MTPJ Minggu Berjalan 21-27 April 2019 Yohanes 20 : 1-10

April 20, 2019
Sabtu, 20 April 2019

TEMA BULANAN : “Karya Keselamatan Allah Di Bumi Milik Tuhan”
TEMA MINGGUAN : “Kebangkitan Yesus dan Peran Perempuan”
BACAAN ALKITAB : Yohanes 20:1-10

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Sejak dekade tahun 2000-an, isu tentang gender (kesetaraan peran laki-laki dan perempuan) menjadi hangat dibicarakan orang, bahkan muncul berbagai kelompok pemer-hati, termasuk aliansi perempuan yang ingin menyatakan kepada dunia tentang identitas dan peran perempuan.

Sementara itu, dibeberapa tempat di Indonesia ini, yang karena aturan adat istiadat membuat kaum perempuan tidak dapat menjalankan perannya sebagai manusia dan akhirnya membuat kehidupan mereka menjadi statis (tidak bergerak, tidak aktif), bahkan cenderung skeptis (ragu-ragu/tidak percaya) terhadap sesuatu, yang sebenarnya dapat mereka kerjakan.

Sehingga ujung-ujungnya peran perempuan hanya sebatas peran kodrati saja (tiga peran kodrati perempuan yaitu, mengandung, melahirkan dan menyusui anak).

Tema minggu ini ialah:“Kebangkitan Yesus dan Peran Perempuan” akan menyoroti korelasi (hubungan timbal-balik) antara peristiwa kebangkitan Yesus dan peran perempuan. Tema ini juga dipilih dalam hubungannya dengan Perayaan Hari Anak GMIM dan Hari Kartini.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Secara umum Kitab Injil Yohanes mengangkat dua pokok penting yaitu tentang ke-Mesias-an Yesus (pasal 1:41; 4:29; 11:27) dan ke-Anak-an Yesus (pasal 1:18; 3:16). Yang justru melalui kedua hal ini Yesus melayani untuk Kerajaan Allah dan melalui kedua hal ini Yesus dihukum mati berdasarkan hukum Yahudi (pasal 19:7).

Khusus perikop Yohanes 20:1-10, secara harafiah mengisahkan Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus dan menemukan bahwa batu telah diambil dari kubur (ayat 1), kemudian berlari menemui Petrus dan murid yang lain dan mengatakan bahwa Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya (ayat 2). Hal ini menjadi awal berita tentang kebangkitan Yesus.

Dalam hubungan dengan peran perempuan, ternyata ada perbedaan data antara kitab Injil Yohanes dan kitab Injil yang lain (Injil synoptis). Kesaksian kitab Injil Matius menyebutkan bahwa Maria Magdalena dan Maria yang lain pergi ke kubur, terjadi gempa karena ada malaikat turun dan menggulingkan batu penutup kubur lalu duduk di atasnya (Matius 28:1-2), artinya dahsyatnya kuasa kebangkitan menyertai malaikat itu;

kemudian Injil Markus menyebut Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome membeli rempah-rempah dan meminyaki Yesus (Markus 16:1), sedangkan Lukas menyebut Maria dari Magdala, Yohana, Maria Ibu Yakobus dan perempuan-perempuan lain (Lukas 24:10). Perbedaan kehadiran perempuan sebagai saksi peristiwa kebangkitan Yesus terjadi karena latar belakang sosial di mana kitab itu ditulis berbeda. Disamping itu,

perbedaan ini terjadi karena cara penulisan Yohanes yang hanya menyebut satu nama, yaitu Maria Magdalena (ayat 1), namun ternyata ia tidak sendiri karena kata “kami” dalam ayat 2 (‘kami tidak tahu dimana Ia diletakkan’). Kata “kami” menunjukkan pada pengertian jamak bahwa ada perempuan-perempuan lain yang bersama-sama dengan dia.

Memang kita tidak akan menyoroti perbedaan dari kitab-kitab ini, melainkan melihat bahwa berita tentang peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus itu bermula dari kesaksian Maria Magdalena dan perempuan-perempuan yang lain; meskipun kisah selanjutnya dari kebangkitan Yesus itu nanti diuraikan dalam perikop sesudah ini.

Ungkapan Maria Magdalena dan perempuan-perempuan lain bahwa “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya” menunjukkan bahwa begitu banyak mayat dicuri dari kuburan pada zaman itu. Sebab pada masa itu, banyak mayat yang dicuri karena keperluan mistik,

sehingga Kaisar Claudius (41-54 M) mengeluarkan sebuah titah yang mewajibkan hukuman mati bagi orang yang merusak kubur, mencuri mayat, atau membuka segel di batu penutup kubur. Dalam budaya mereka, orang harus dikuburkan secara layak. Maria tidak mau membayangkan betapa buruknya kalau mayat Tuhan Yesus diambil oleh musuh.

Hal lain yang juga penting menjadi pemahaman dalam perikop ini, yaitu betapa terbatasnya pemikiran murid-murid pada masa itu. Mereka betul-betul tidak memahami akan peristiwa yang baru saja mereka lihat. Mereka tidak mengingat lagi nubuat yang pernah diungkapkan Yesus bahwa Ia akan menderita, mati dan bangkit pada hari ketiga (Matius 20:19, Lukas 9:22; 18:33; 24:7).

Makna dan Implikasi Firman
Paskah (passover) adalah peristiwa besar disepanjang sejarah dunia. Hal ini merupakan puncak dari rencana penyelamatan Allah bagi manusia dan dunia ciptaan-Nya. Kebangkitan Yesus adalah penggenapan nubuatan yang harus menjadi peringatan keselamatan oleh semua orang percaya (gereja Tuhan).

Dalam Keluaran 12:1-28 awal peristiwa paskah menjadi perintah Allah sebagai peringatan kelepasan dan penyelamatan umat pilihan-Nya. Juga dalam Yesaya 40:1-31 menceritakan tentang keselamatan untuk bangsa yang dalam pembuangan.

Peristiwa Paskah juga menjadi peristiwa penyelamatan anak-anak Ibrani (Keluaran 13:2-3). Juga harus menjadi sebuah peringatan atas perintah Allah yaitu anak-anak adalah bagian dari Paskah sebagai fakta penyelamatan Allah bagi umat-Nya, seperti di tahun ini, perayaan kebangkitan Tuhan Yesus (Paskah Kebangkitan) dilaksanakan berbarengan dengan perayaan Hari Anak GMIM.

Secara nasional kita juga sedang memperingati Hari Kartini sebagai Hari Emansipasi Wanita Indonesia. Berbicara peran perempuan, tentu di Indonesia kita mengenal adanya perem-puan-perempuan yang dikenal sebagai pejuang perempuan Indonesia;

selain R.A. Kartini, kita juga harus mengenal antara lain, Martha Christina Tiahahu di Maluku, Maria Walanda Maramis di Minahasa, selain itu ada juga perempuan-perempuan lain yang mengambil peran penting dalam sejarah Indonesia, misalnya Dr. Marie E. Thomas (1896-1966) sebagai dokter pertama Indonesia, D

R.Augustine Magdalena Waworoentoe (1899-1986) sebagai Walikota Wanita pertama di Indonesia (Walikota Manado 1950-1951), dan Prof. Ny. Annie Abas-Manopo sebagai Sarjana Hukum pertama Indonesia dan sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), juga ada Johana Masdani Tumbuan (pembaca naskah Sumpah Pemuda pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928), dan lain-lain.

Oleh karena itu, dalam rangka Paskah ini, kita diingatkan untuk mewujud-nyatakan peran kita sebagai orang percaya, baik laki-laki maupun perempuan di dalam dunia masa kini, terutama untuk mengupayakan kesejahteraan dan ketentraman manusia sebagai penyataan “syaloom Allah” di bumi milik Tuhan ini.

Masa kini, kita baru selesai melaksanakan Pemilihan Legislatif (anggota DPRD, DPR-RI, DPD-RI) dan Presiden/Wakil Presiden. Selanjutnya kita tinggal menunjukkan peran kekris-tenan kita terhadap dunia, secara khusus mereka yang terpilih sebagai anggota legislatif, agar Tuhan yang nantinya dimuliakan, bukan manusia. Seperti dalam bacaan ini yaitu Yesus yang dimuliakan bukan perempuan-perempuan yang mendapati kubur yang kosong.

Karena itu, marilah kita meninggalkan segala perbedaan bentuk dan warna politik dan menyatu kembali dalam perse-kutuan sebagai orang percaya, untuk melaksanakan panggilan kita, bersaksi dan melayani dalam semangat paskah kebangkitan Tuhan Yesus di lingkungan dimana kita hidup dan berada.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Apa yang dapat kita katakan tentang peran perempuan dalam perikop bacaan kita ini?
  2. Apa saja yang dapat kita wujudkan sebagai bentuk pelayanan Gereja di dalam dunia masa kini?
  3. Berikanlah beberapa contoh program pelayanan yang menunjukkan peran perempuan dan anak dalam perse-kutuan gereja dan masyarakat!


NAS PEMBIMBING: Filipi 3:10-11

POKOK-POKOK DOA:


  • Semangat Paskah kiranya menjadi motivasi hidup semua orang percaya, terutama kaum perempuan, agar dapat berperan aktif dalam kedamaian dunia.


  • Usaha pemberitaan Injil tentang kebangkitan Yesus di Indonesia dan di seluruh dunia.
  • Peran GMIM dalam menunaikan pelayanan yang lebih akurat sebagai gereja global.


  • Pemerintah/penguasa agar dapat mengemban tugas dalam kebenaran dan keadilan berdasarkan iman dan kehendak Allah.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI RAYA PASKAH I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Persiapan: KJ.No.188 Kristus Bangkit Soraklah
Ses Nas Pembimbing: KJ.No. 195 Di Makam Yang Gelap.
Ses Pengakuan Dosa: KJ. No. 378 Yang Diperbuat Allahku.
Ses Berita Anugerah Allah: NNBT. 36 Barang Siapa Yang Percaya Kepada Tuhan.
Persembahan : KJ. No.202 Maut Sudah Menyerah.
Nyanyian Penutup: KJ No. 397 Terpuji Engkau, Allah Mahabesar

ATRIBUT
Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung dengan salib berwarna kuning.

Sumber : www.gmim.or.id

Thanks for reading MTPJ Minggu Berjalan 21-27 April 2019 Yohanes 20 : 1-10 | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show Comments
Hide Comments

0 comments on MTPJ Minggu Berjalan 21-27 April 2019 Yohanes 20 : 1-10

Posting Komentar

Syalom mari memberi komentar dengan sopan sesuai dengan tujuan web, Komentar mengandung nilai negatif kamis hapus.saudara juga bisa berbagi pengalaman Inspirasi atau materi Khotbah serta Renungan Firman Tuhan dll disini.Terima kasih sudah berkunjung