MTPJ Minggu Berjalan 24-30 Maret 2019 Matius 24 :37-44 Minggu Sengsara Ketiga

Maret 24, 2019
Minggu, 24 Maret 2019
TEMA BULANAN : “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir”
TEMA MINGGUAN : “Panggilan Untuk Berjaga-jaga”
BACAAN ALKITAB: Matius 24:37-44

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Dewasa ini orang berjaga-jaga cenderung bersifat duniawi seperti mengandalkan uang, harta/kekayaan, jabatan, dan status sosial. Untuk mencapainya, manusia dapat melakukan apa saja termasuk bentuk-bentuk kejahatan yang bisa merugikan orang lain. Dengan kata lain hanya terbatas pada hal-hal lahiriah bukan hal yang batiniah.

Menikmati kehidupan yang  cenderung pada pola pikir duniawi dengan berjuang  dari awal hingga akhir yang semata-mata  berdasarkan  kekuatan dan kemampuanya sendiri. Orang semakin lupa dengan realita hidup beriman bahwa tanpa kehadiran kuasa dan kehendak-Nya kita bukanlah apa-apa. Menonjolkan kuasa dan keinginan diri dalam berbagai aspek kehidupan, semakin menjadikan kita lupa kepada Tuhan yang adalah sumber segala-galanya.


Baca Juga : Renungan Harian Keluarga Bulan Maret 2019


Tidak takut menghalalkan berbagai cara yang tidak terpuji untuk mengapai dan memenangkan sesuatu yang diinginkan, terlebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menghadapi pemilihan Legislatif dan  Presiden dengan alasan sikap nasionalis. Rasa takut akan Tuhan semakin kabur dalam kehidupan beriman karena godaan  untuk menjadikan  puas diri  dan asal senang telah merusak tatanan kehidupan orang percaya.

Dalam penghayatan minggu sengsara Tuhan Yesus ini dengan tema: “Panggilan Untuk Berjaga-jaga” mengingatkan kita sebagai  anak-anak Tuhan agar dapat terhindar dari pola pikir yang tidak dihendaki Tuhan. Kerendahan hati memberi buah iman yang tetap terjaga di dalam tuntunan dan kehendak-Nya, sambil tetap terjaga pada kepastian bahwa Tuhan akan datang kembali dalam kemuliaan-Nya. Walaupun untuk menyelami segala pekerjaan-Nya terlalu sukar dari awal sampai akhir (Bnd. Pengkhotbah 3 : 11b).

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Seperti Injil-Injil yang lain, Injil Matius berbicara tentang hidup dan ajaran Yesus; antara lain menjadi anggota umat Allah dengan nasehat hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Kitab Injil Matius ditulis sekitar tahun 60-70 M, oleh seorang Yahudi Kristen.

Matius juga menunjukkan sejumlah besar perbuatan dan perkataan Yesus telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya oleh para Nabi. Yesus bukan saja  membawa harapan baru bagi segala bangsa tentang keselamatan melainkan juga  Yesus mengundang setiap orang untuk percaya, mengabdi kepada Allah dan mengasihi sesama.

Matius 24:37-44 adalah bagian cerita Yesus tentang kerajaan Allah yang sedang datang, yang mana kedatangan Tuhan seperti terjadi di zaman Nuh, manusia tidak mempedulikan peringatan dan hidup dalam dosa, sehingga mereka tidak mawas diri. Kedatangan waktu-Nya itu digambarkan seperti pencuri datang yang tidak tahu kapan itu terjadi (1 Tes 5:2). Naskah ini menyampaikan alasan-alasan mengapa hidup harus berjaga-jaga.

Pertama, Nuh dan air bah (ayat 37-39). Tuhan Yesus mengambil perumpaman ini untuk menjelaskan tentang berjaga-jaga. Karena peristiwa air bah meng-gambarkan Nuh yang mempersiapkan Bahtera sekalipun ia belum mengetahui kapan air bah itu akan datang. Sedangkan umat Tuhan yang tidak mempersiapkan diri dilenyapkan oleh air bah. (bnd. Kej. 6: 5 – 13).

Kedua, perumpaman orang yang ditinggal dan yang dibawa (ayat 40-41). Pada kedatangan Tuhan akan ada pemisahan sekalipun mereka kompak, yang sudah seperti saudara melakukan pekerjaan di ladang bersama-sama yang pada akhirnya tidak menuju kepada titik yang sama. Orang akan dibawa dan yang akan tinggal adalah harus  berjaga-jaga dan mempersiapkan diri. Penulis Matius menghubung-kan orang yang tidak mempersiapkan diri seperti umat yang hidup di zaman Nuh yang mengalami air bah.

Ketiga, kedatangan Tuhan tidak diketahui karena seperti pencuri di waktu malam (ayat 42-44). Hal ini  dimaksud seperti pencuri adalah tentang waktu kedatangan-Nya yang tidak diketahui. Tetapi Yesus tidak disamakan dengan pencuri. Karena itu Tuhan Yesus menyuruh kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut keda-tangan-Nya kembali. Tuhan bukan hanya menginginkan kita berjaga-jaga secara pasif tetapi  dengan aktif  siap sedia dan  setia kepada Tuhan Yesus untuk melakukan pekerjaan yang baik sampai waktu itu tiba.

Makna dan Implikasi Firman
Hidup yang berjaga-jaga adalah mempersiapkan diri dengan melakukan apa yang benar dan tepat seperti Tuhan perintahkan kepada Nuh untuk  mempersiapkan Bahtera. Hidup demikian adalah ketaatan dalam kebenaran sekalipun di tengah-tengah lingkungan orang banyak yang melakukan kejahatan. Ia tetap bertahan dalam iman dan penggenapan pada janji-janji Allah. Orang yang tidak berjaga-jaga ialah mereka yang melakukan perbuatan dosa dan mengabaikan perintah Tuhan. Sedangkan orang yang berjaga-jaga memperoleh selamat.

Pada kedatangan Tuhan, akan ada pemisahan antara yang setia dengan yang tidak setia. Yang setia akan menikmati kerajaan Sorga dan yang tidak setia akan mengalami Orang yang setia terpanggil untuk hidup kudus  dalam keluarga sebagai suami isteri, orang tua, dan anak. Mereka menjadi arak-arakan orang percaya yang siap sedia menanti kedatangan Yesus untuk dibawa masuk ke dalam bahtera keselamatan.

Waktu kedatangan Yesus yang tidak diketahui menjadi peringatan bagi setiap orang untuk berjaga-jaga. Hidup ini adalah kesempatan untuk mengisi dengan hal-hal yang berharga dan tidak sia-sia. Oleh karena itu pakailah waktu anugerah Tuhan semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya. Hidup kita hanya singkat dan sementara sehingga ketika Tuhan datang kembali, kita didapati tetap setia.

Kedatangan Anak Manusia adalah suatu kepastian yang tak perlu diragukan oleh siapapun. Hendaklah tak ada keraguan tentang kepastian waktu Tuhan datang, kita hanya dituntut untuk berjaga-jaga supaya tiba saatnya Tuhan datang kembali maka kita telah siap menyongsong-Nya.


Menghayati minggu sengsara Tuhan Yesus Kristus semakin menuntun umat percaya untuk memilih sikap berjaga-jaga dalam seluruh aspek kehidupan beriman. Hendaklah ada hati yang selalu terjaga agar terhindar dari godaan untuk menyakiti sesama, berbuat curang dan tidak adil yang berdampak bagi kerugian orang lain dalam masa persiapan

Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Segala pikiran jahat dan kotor biarlah tergantikan dengan pola kehidupan yang memuliakan Tuhan. Kita bersyukur masih menikmati kehidupan dari belas kasih-Nya.

Itulah yang dikaryakan Tuhan Yesus lewat jalan sengsara dan salib. Marilah kita hayati dan renungkan jalan Viadolorosa dan salib Kristus dengan hati kehambaan-Nya yang membawa manusia berdosa pada kemenangan dan kemuliaan kekal.

Sebelum waktu Tuhan itu datang tetap waspada dan berjaga bukan dalam arti berdiam diri tanpa berkarya, tetapi sebaliknya segala waktu yang tersedia dijadikan pembuktian diri yang terus bekerja dan berbuah. Dengan demikian makna dari panggilan hidup untuk berjaga-jaga tidak akan kabur sampai Tuhan datang, dari awal sampai akhir Dialah Alfa dan Omega (bnd. Wahyu 22:12-13).

PERTANYAAN DISKUSI:
1.Apakah pemahaman saudara tentang perikop bacaan ini dalam kaitan dengan tema: panggilan untuk berjaga-jaga?

2.Bagaimana bentuk panggilan kita untuk berjaga-jaga disaat kita menghayati sengsara Tuhan Yesus Kristus sekaligus memaknai-nya ditahun politik dengan Pemilihan legislatif dan Presiden?

NAS PEMBIMBING : Lukas 12 : 40

POKOK-POKOK DOA:
  • Warga gereja dimampukan untuk terus berjaga-jaga dalam kehidupan iman, sehingga Firman berbuah dalam sikap hidup.
  • Warga gereja memiliki kerendahan hati dalam mengupayakan hidup yang berkarya dan berbuah.
  • Melihat kesengsaraan dan penderitaan sesama sebagai bukti sikap berjaga-jaga sampai kedatangan-Nya; Masa-masa persiapan pemilihan legislatif, Presiden dan Wakil Presiden.
TATACARA IBADAH YANG DIUSULKAN:

MINGGU SENGSARA III

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NNBT. No. 13  Ya Allah Bapa, Ya Yesus Tuhan

Ses Nas Pembimbing: KJ No. 277 Tuhanku Seg’ra ‘Kan Kembali Ke Dunia.

Pengakuan Dosa: NKB. No 10. Dari Kungkungan Malam Gelap

Pemberitaan Anugerah Allah: NaPer. No. 5 Yesus Hu Yang Ajaib

Ajakan untuk Mengikut Yesus Di Jalan Sengsara: DSL.No.184. Biar Berjagalah, Pendeklah Waktumu

Persembahan: NKB No. 199 Sudahkan Yang Terbaik Kuberikan.

Penutup: NKB No. 211  Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu

ATRIBUT:
Warna dasar ungu dengan simbol XP (Khi-Rho), cawan pengu-capan, salib dan mahkota duri.

Sumber : gmim.or.id

Thanks for reading MTPJ Minggu Berjalan 24-30 Maret 2019 Matius 24 :37-44 Minggu Sengsara Ketiga | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show Comments
Hide Comments

0 comments on MTPJ Minggu Berjalan 24-30 Maret 2019 Matius 24 :37-44 Minggu Sengsara Ketiga

Posting Komentar

Syalom mari memberi komentar dengan sopan sesuai dengan tujuan web, Komentar mengandung nilai negatif kamis hapus.saudara juga bisa berbagi pengalaman Inspirasi atau materi Khotbah serta Renungan Firman Tuhan dll disini.Terima kasih sudah berkunjung