Mencari Dia yang Hidup di Antara Orang Mati

April 05, 2019
Jumat, 05 April 2019

Pembacaan Alkitab,  Lukas 23:56b dan Pasal 24:12

Semua kita tidak asing dengan orang mati. Juga tidak asing dengan tempat orang mati: kubur. Oleh sebab itu mencari orang mati tidak susah bagi kita. Tetapi mencari orang hidup di antara orang mati tidak pernah kita lakukan. Itulah dikatakan dua orang kepada perempuan-perempuan yang membawa rempah-rempah (bunga-bunga dan wangi-wangian) untuk mayat Yesus di kubur. “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati ?”

Mencari orang mati di antara kita yang masih hidup tak perlu dipertanyakan, bukan pertanyaan. Tapi mengapa mencari orang hidup di antara orang mati barulah pertanyaan. Dengan pertanyaan itu orang berpikir, merenung. Pertanyaan yang pantas dan sengaja ditujukan kepada yang mencari mayat Yesus. Mencari Yesus yang sudah mati. Padahal Ia bukan lagi mayat, bukan lagi orang mati. Yesus hidup, bangkit seperti yang Ia pernah (sudah) katakan kepada murid-murid-Nya yang justru sedang mencari-Nya di kubur.

Yesus bangkit. Yesus hidup. Yesus menang. Kubur tak dapat menahan Dia. Kuasa maut tak dapat membelenggu Dia. Bukan hanya maut dan kematian itu sendiri yang dikalahkan (dimenangi) tetapi segala sesuatu yang membawa (mengakibatkan) kematian telah kalah; 


Tidak berdaya. Tidak berkuasa. Itulah pokok iman (kepercayaan) Gereja, orang-orang Kristen. Rasul Paulus mengatakan: “Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (I Kor. 15:14). 

Hanya oleh kebangkitan (Paskah) Kristus maka ada kepercayaan, ada pemberitaan. Hanya karena kebangkitan ada Gereja, ada anggota jemaat. Bila kebangkitan Kristus tidak menjadi pasti maka tidak ada orang-orang beriman, tak ada gereja, tidak ada anggota jemaat, tidak ada persekutuan ibadah seperti ini. Mungkin ada, tapi semacam agama. Entah agama apa namanya. Mungkin agama Yesus, agama salib atau agama kubur. Iman Kristen menurut saya bukan agama seperti itu.

Iman kristen meresponi dan mempercayai perbuatan Allah, secara khusus kebangkitan. Kemenangan dari kuasa maut dan kematian. Di situ Allah menjumpai kita dan mengaruniai kita keselamatan. Sedangkan agama adalah daya upaya (usaha) manusia mencari Allah, Tuhan dan mencapai keselamatan.

Padahal Tuhan tidak tergantung pada manusia. Manusialah yang bergantung pada Allah, pada perbuatan-Nya, pada kasih Karunia-Nya.

Kita memuji Allah yang hidup. Allah yang mengaruniakan hidup sekaligus kehidupan. Agar supaya dunia hidup, umat manusia hidup. Pusatnya adalah kebangkitan Yesus. 

Persoalan sekarang ialah banyak cara berpikir, tingkah laku, praktek hidup, yang mengarah bukan pada kehidupan tapi pada kematian. Kita boleh daftarkan banyak hal antara lain yang disebut-sebut penyalahgunaan narkoba, mabuk-mabukan, korupsi, teror, malas, iri, menghalangi orang lain, kekerasan seperti yang hangat diberitakan tentang IPDN bahwa banyak “Camat” (calon mati) karena sepeda motor. 

Boleh ditambah lagi daftar itu. Yang pasti kita orang-orang beriman diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk memelihara kehidupan ini, mengisi kehidupan ini. Jangan di jajah oleh kematian, mencari kematian di tengah kehidupan. Padahal Yesus Dialah yang hidup di antara orang mati.

Kiranya kita semua tetap menjalani hari hari kehidupan sebagai berkat Tuhan, mengisinya dengan baik dan bertanggung jawab sebagai orang orang hidup karena kemenangan Yesus yang bangkit

Sumber : Penulis Pdt.M.M.M Lengkong

Thanks for reading Mencari Dia yang Hidup di Antara Orang Mati | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show Comments
Hide Comments

0 comments on Mencari Dia yang Hidup di Antara Orang Mati

Posting Komentar

Syalom mari memberi komentar dengan sopan sesuai dengan tujuan web, Komentar mengandung nilai negatif kamis hapus.saudara juga bisa berbagi pengalaman Inspirasi atau materi Khotbah serta Renungan Firman Tuhan dll disini.Terima kasih sudah berkunjung